Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawaran Terapi Kanker

Kompas.com - 25/01/2010, 08:01 WIB

Penggunaan obat di Indonesia dibina dan diawasi oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM). Setahu saya, obat herbal biasanya terdaftar di Badan POM sebagai jamu atau fitofarmaka. Manfaat obat yang terdaftar sebagai jamu biasanya bersifat umum untuk meningkatkan kesehatan dan tidak disetujui untuk pengobatan suatu penyakit, apalagi kanker.

Adapun obat herbal yang terdaftar sebagai fitofarmaka telah mengalami masa penelitian untuk penyakit tertentu, misalnya hipertensi. Dengan demikian, fitofarmaka tersebut telah dibuktikan manfaatnya dalam terapi hipertensi.

Harapan palsu

Sangat mungkin banyak tumbuhan atau biota laut di Indonesia yang berpotensi menjadi obat kanker, tetapi sebelum digunakan harus melalui uji klinik terlebih dahulu. Jika ada iklan yang menjanjikan manfaat obat herbal untuk kanker, konsumen dapat menanyakan kepada produsen obat tersebut di mana penelitian dilakukan dan bagaimana manfaatnya. Jika tidak didukung dengan penelitian, berarti masih merupakan asumsi saja dan pada keadaan seperti yang dihadapi oleh paman Anda, pengobatan akan memperlambat terapi yang seharusnya dijalani.

Sebenarnya, Ikatan Dokter Indonesia peduli mengenai maraknya informasi kesehatan. Sudah tentu Ikatan Dokter Indonesia gembira jika media menginformasikan mengenai kesehatan, termasuk terapi penyakit. Harapannya tentulah informasi tersebut didukung oleh data yang benar karena kita tentu tak ingin mendapat informasi yang kurang benar.

Kementerian Kesehatan membina layanan kesehatan, baik layanan kedokteran Barat maupun pengobatan tradisional. Kedua layanan ini dapat berperan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Namun, hendaknya layanan diberikan dengan baik, melalui informasi yang benar dan tidak memberikan harapan palsu kepada masyarakat.

Sebagai pembina, Kementerian Kesehatan dapat memperingatkan layanan kesehatan yang menyimpang, bahkan dapat menutupnya untuk melindungi masyarakat. Badan POM juga dapat memberikan peringatan kepada produsen obat, bahkan dapat mencabut peredaran obat, baik obat biasa maupun obat herbal, jika menyalahi peraturan yang berlaku.

Kesulitan dokter dan profesi kedokteran adalah tidak mampu untuk beriklan karena biaya cukup mahal. Kesempatan terbuka untuk iklan layanan sosial, tetapi sudah tentu iklan layanan sosial tak mampu bersaing dengan iklan komersial. Karena itulah, sikap kritis masyarakat diperlukan untuk menilai informasi mengenai kesehatan. Masyarakat juga dapat memperoleh informasi dari berbagai situs, seperti situs Yayasan Kanker Indonesia dan situs profesi kedokteran.

Untuk obat herbal, badan penelitian dan pengembangan Kementerian Kesehatan telah memulai program saintifikasi jamu. Melalui program ini, masyarakat berharap, jamu dan obat herbal yang beredar semakin terjamin mutunya, bahkan dapat dikembangkan melalui penelitian menjadi obat, termasuk obat kanker.

Kousultasi dijawab oleh  DR Samsuridjal Djauzi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com