Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Biotin untuk Perawatan Kuku

Kompas.com - 25/01/2010, 09:09 WIB

KOMPAS.com - Banyak orang mengklaim Biotin bekerja baik untuk kuku, dan beberapa dokter bahkan menyarankan dosis besar vitamin B ini untuk merawat kuku rapuh. Tetapi bukti untuk ini memang masih diperdebatkan.

Biotin memainkan peranan dalam produksi energi, sintesis protein, pertumbuhan kulit, rambut, dan kuku, dan proses tubuh yang lain. Dalam sebuah studi Swiss dalam Journal of American Academy of Dermatology pada tahun 1990, wanita dengan kuku rapuh yang menggunakan biotin selama beberapa bulan memiliki 25% peningkatan ketebalan kuku, mengurangi kuku terbelah, dan perbaikan struktur kuku, seperti yang terlihat lewat penggunaan mikroskop khusus. Beberapa laporan lain juga mengisyaratkan perbaikan kuku dengan biotin, tapi tak cukup signifikan.

Gagasan untuk menggunakan terapi biotin untuk kuku rapuh sebenarnya datang dari kedokteran hewan, yang menggunakan dosis tinggi untuk memperbaiki kelainan kuku pada kuda dan babi. Menurut National Academy of Sciences, "asupan yang memadai" dari biotin untuk orang dewasa adalah 30 mikrogram per hari. Biotin ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk kedelai, kacang-kacangan, sereal, susu, pisang, dan sarden. Telur adalah salah satu sumber terbaik, meskipun makan putih telur mentah secara teratur justru dapat menyebabkan kekurangan biotin. Multivitamin biasanya mengandung 30-300 mikrogram (300 mikrogram adalah nilai harian, asupan yang direkomendasikan digunakan pada makanan dan pada label suplemen). Jumlah yang direkomendasikan untuk kuku rapuh jauh lebih tinggi (2.500 sampai 3.000 mikrogram per hari).

Perlu diketahui: rapuh kuku biasanya disebabkan oleh kekeringan dari cuaca musim dingin, air panas, dan detergen, akibat terlalu sering manicure, penggunaan kuku palsu, penggunaan produk-produk kuku lainnya, atau akibat normal dari proses penuaan.

Jika Anda memiliki kuku yang sangat rapuh, konsultasikan dengan dokter mengenai perawatannya, karena kadang-kadang ada hubungannya dengan infeksi jamur atau kondisi medis seperti penyakit tiroid (gangguan hormonal).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com