Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Saya Berisiko Diabetes?

Kompas.com - 28/01/2010, 10:27 WIB

KOMPAS.com — Indonesia menempati urutan keempat di dunia setelah Amerika Serikat, India, dan China dalam angka penderita diabetes. Diperkirakan sedikitnya 14 juta orang di negeri ini menderita diabetes dan tiap tahun jumlahnya terus meningkat.

Ada sejumlah faktor yang dianggap bisa meningkatkan risiko, yakni:

Glukosa puasa terganggu
Jika pemeriksaan gula darah (glukosa) menunjukkan Anda mengalami pradiabetes (gula darah berkisar 111-125 mg/dL), berarti Anda berisiko tinggi terkena diabetes.

Adanya riwayat keluarga
Seseorang berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 1 atau tipe 2 jika orangtua atau saudara laki-laki atau perempuannya menderita penyakit ini.

Kelebihan berat badan
Sebagian besar penderita diabetes tipe 2 memiliki kelebihan berat badan. Semakin banyak jaringan lemak, semakin resisten otot dan sel jaringan terhadap insulin, terutama jika kelebihan lemak berada di sekitar perut.

Kurang beraktivitas
Semakin kurang aktif, makin besar risiko Anda terkena diabetes.

Usia
Risiko terkena diabetes tipe 2 bertambah seiring dengan meningkatnya usia.

Riwayat diabetes gestasional
Lebih dari separuh wanita yang mengalami diabetes gestasional (diabetes pada kehamilan) kelak akan terkena diabetes tipe 2 dalam  hidupnya. Wanita yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4,5 kg juga berisiko lebih tinggi.

Sindrom ovarium polikistik
Sindrom ovarium polikistik adalah bentuk umum akibat ketidakseimbangan hormon pada wanita. Sindrom ini terkait kuat dengan risiko diabetes tipe 2. Banyak wanita yang menderita sindrom ini memiliki kadar insulin darah yang tinggi dan kurang peka terhadap efek insulin dibandingkan orang lain.

Hipertensi atau lemak darah yang abnormal
Karena orang yang memiliki tekanan darah tinggi dan kadar lemak darah (lipid) abnormal berisiko terkena diabetes, semua pengidap kedua kondisi itu harus melakukan pemeriksaan diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com