Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan dan Dimana Harus Pap Smear?

Kompas.com - 29/01/2010, 17:36 WIB

KOMPAS.com - Kebanyakan perempuan merasa malu dan takut untuk menjalani pap smear,
padahal dengan memeriksakan diri, penyakit seputar rahim bisa terdeteksi dini.

Yosi Afianti (30) akhirnya memberanikan diri menjalani pap smear setelah 1,5 tahun usia pernikahannya. Sedangkan Yuniar Rahma (27), memutuskan pap smear setelah enam bulan menikah.

"Menjalani proses pemeriksaan tidak jadi masalah, tapi lebih kepada takut hasilnya," papar Yosi, yang ditemui Kompas Female di sela kegiatan Pap Smear Gratis di Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat, awal minggu ini. Perempuan ini mengaku pernah mengalami gejala mengkhawatirkan lantaran menstruasi terhenti selama delapan bulan, meski tidak diketahui hamil.

Dr Klara Kurnia dari YKI, menerangkan sebaiknya perempuan menikah atau yang aktif secara seksual rutin memeriksakan diri dengan menjalani pap smear.

"Pap smear harus dipahami sebagai general check up perempuan untuk daerah seputar rahim, normalnya setahun sekali. Jika dikenali ada gejala kelainan pada area reproduksi dan rahim, bisa diperiksakan per tiga bulan atau enam bulan, tergantung kebutuhan," papar dr Klara.

Pap smear pun tidak membutuhkan biaya mahal. Klinik YKI di kawasan Menteng, Lebak Bulus, dan Sunter, menyediakan layanan ini dengan biaya Rp 50.000 dan Rp 15.000 untuk konsultasi.

Anda tidak perlu menunggu ada pengumuman mengenai pap smear gratis atau berbiaya murah untuk dapat menjalani pemeriksaan ini. Semua rumah sakit menyediakan layanan pap smear melalui dokter kandungan. Puskesmas terdekat dengan tempat tinggal pun sudah menyediakan layanan ini dengan alat yang sesuai standar WHO. Para bidan sudah terlatih melalui program pelatihan pap smear inisiasi dari YKI.

"Hasilnya biasanya akan diberikan ke YKI untuk diperiksa lab, setelah itu dikirim kembali ke bidan dan atau puskesmas tersebut," dr Klara menjelaskan.

Praktis, terjangkau dan tak perlu menunggu lama untuk memeriksakan kesehatan rahim sejak dini bukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com