Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Susah Makan, Sumber Kecemasan Ibu

Kompas.com - 03/02/2010, 14:24 WIB

KOMPAS.com — Selain anak sakit, anak yang susah makan juga menjadi sumber kecemasan banyak ibu. Berdasarkan studi konsumen tahun 2007 diketahui, 64 persen ibu Indonesia merasa cemas akan kecukupan asupan nutrisi anaknya. Sebanyak 50 persen ibu mengaku menghadapi anak susah makan, terutama anak yang makannya sedikit atau hanya mau makanan tertentu.

Saat anak berusia dua tahun merupakan masa di mana para ibu sering kewalahan dengan perilaku makan anaknya. Menurut dr Fiastuti Witjaksono MS, SpGK, hal tersebut karena pada usia dua tahun biasanya merupakan masa transisi pola makan anak.

"Pada usia ini anak mulai makan makanan keluarga yang padat dengan rasa yang bervariasi dari yang sebelumnya lebih banyak makan bubur atau yang lunak. Kebiasaan baru ini membingungkan untuk anak sehingga mereka jadi susah makan," papar dr .Fia dalam acara konferensi pers "100% Nutrisi untuk Buah Hati" yang diadakan oleh MeadJohnson di Jakarta, Rabu (3/2/2010).  

Selain faktor masa transisi, anak-anak zaman sekarang juga mendapat banyak stimulasi dari luar, seperti restoran, televisi, atau iklan. Tak heran jika sebagian anak baru mau makan jika diajak makan ke restoran atau jajan. Padahal, makanan tersebut belum tentu memenuhi gizi dan nutrisi yang dibutuhkan.

Menurut dr Fia, agar kebutuhan gizi anak balita tercukupi, orangtua seharusnya memerhatikan komposisi makanan, yakni mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Selain itu, jumlah kalorinya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan anak. Yang juga penting adalah jadwal makannya. "Anak tidak bisa diberikan dalam porsi besar, sebaiknya sedikit-sedikit tapi sering," katanya.

Ketika anak balita susah makan, ibu harus jeli dan kreatif dalam memberikan asupan gizi. Untuk memenuhi kebutuhan mikro nutrien yang diperlukan pada masa pertumbuhan anak, ibu boleh memberikan susu untuk melengkapi menu sehari-hari. "Dalam susu terkandung protein, vitamin, dan mineral yang bagus untuk tumbuh kembang anak," papar dr Fia.

Saat ini di pasaran juga banyak beredar susu yang mengandung distribusi kalori yang seimbang sehingga bisa membantu memenuhi kecukupan gizi anak. Namun, dr Fia mengingatkan agar pemberian susu tidak berlebihan. "Sering kali anak jadi malas makan karena ia sudah kenyang minum susu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com