Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Merkuri Dalam Tuna Kalengan!

Kompas.com - 09/02/2010, 12:38 WIB

KOMPAS.com — Hasil uji sampel terhadap 300 produk tuna kalengan pada tiga besar merek di Amerika Serikat menunjukkan, lebih dari separuhnya mengandung kadar merkuri yang tinggi melebihi kadar aman yang disyaratkan Environmental Protection Agency (EPA).

Para peneliti dari University of Nevada, Las Vegas, AS, menemukan 55 persen sampel mengandung kadar merkuri lebih tinggi dari standar EPA, yakni 0,5 ppm dan sekitar 5 persen dari seluruh sampel memiliki kandungan lebih dari 1.0 ppm lebih tinggi dari kadar aman untuk ikan kalengan yang disyaratkan Food and Drug Administration.

Kadar merkuri yang berlebihan bisa berpengaruh pada kerusakan sistem saraf pusat serta gangguan pendengaran dan penglihatan. "Yang paling rentan pada gangguan kesehatan ini adalah ibu hamil dan anak-anak," kata Shawn Gerstenberger, tim peneliti.

Konsentrasi merkuri ditemukan berbeda pada jenis dan merek tuna kalengan. Satu merek mengandung kadar merkuri tinggi dan tuna putih dari tiga merek terkenal memiliki kadar merkuri paling tinggi.

"Kadar merkuri pada ikan dipengaruhi oleh lingkungannya. Sayangnya konsumen tidak bisa mengetahui dari mana ikan-ikan itu ditangkap sehingga sulit melakukan identifikasi," kata Gerstneberger.

Para peneliti mendesak pemerintah agar mewajibkan produsen ikan kalengan untuk mencantumkan kadar merkuri ikan dalam kemasan produknya serta lokasi penangkapan ikan itu. Saat ini badan pengawas obat dan makanan AS menyarankan konsumsi ikan kalengan pada anak-anak adalah satu porsi setiap dua minggu untuk mengurangi bahaya merkuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com