Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Harus Tes Alergi?

Kompas.com - 19/02/2010, 08:16 WIB

KOMPAS.com - "Anak saya berumur 7 tahun, sejak tiga bulan ini menderita gatal-gatal disertai bentol-bentol di kulit. Bila makan obat alergi yang diberikan dokter, keluhannya hilang. Tetapi begitu obat dihentikan, maka bentol-bentol di kulitnya timbul kembali.

Menurut dokter, kelainan yang diderita anak saya adalah urtikaria. Dokter menganjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung udang, kepiting, dan kacang. Ia juga tidak boleh meminum minuman yang berisi zat pengawet.

Semua nasihat dokter telah dituruti, namun bentol-bentol di kulit masih timbul kembali. Untuk itu dokter menganjurkan anak saya dites alergi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Apa manfaat tes tersebut? Bagaimana prosedur tes tersebut?"

Tes alergi memang dapat menunjang untuk menentukan penyebab alergi. Tetapi tes ini baru dapat digunakan bila telah dilakukan wawancara yang teliti mengenai timbulnya urtikaria pada anak Anda. Jadi misalnya pada riwayat penyakit didapatkan urtikaria timbul setelah makan kacang dan tes pun menunjukkan hasil positif terhadap alergen kacang, barulah dapat disimpulkan kemungkinan urtikaria karena kacang.

Sebaliknya dapat terjadi, tes alergi positif terhadap udang, padahal orang yang dites alergi bila makan udang tidak timbul alergi. Pada keadaan ini, tes alergi tidak dapat menunjang penyebab alergi. Selain tes alergi yang biasanya dilakukan di lengan, dapat juga dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan alergen penyebab serangan alergi.

Hanya pemeriksaan ini memakan waktu lama dan biayanya lebih mahal. Tes alergi berupa tes tusuk (prick test) dapat diketahui hasilnya dalam 15 menit. Prinsip tes ini adalah bahan alergen yang dicurigai (dalam bentuk cairan) diteteskan pada lengan dan dilakukan tusukan pada tetesan tersebut.

Bila penderita alergi terhadap salah satu bahan, maka akan timbul bentol dan kemerahan. Ukuran bentol menggambarkan derajat sensitivitas penderita terhadap alergen tersebut. Biasanya tes alergi ini dapat dilakukan pada anak di atas umur 4 tahun. Tes ini tidak dapat dilakukan bila terdapat kelainan di daerah kulit yang akan dites. Tes ini juga tidak dapat dilakukan bila pasien sedang dalam keadaan hamil.

Untuk menghindari pengaruh obat yang dapat mengurangi reaksi alergi pada tes tersebut, maka obat-obat yang termasuk golongan antihistamin tidak boleh dipakai sebelum tes. Jadi tes alergi dapat membantu, tetapi tidak memastikan penyebab alergi.

Prinsip pengobatan alergi adalah menghindari alergen, mengobati gejala dengan obat antialergi, serta terapi imun untuk mengurangi kepekaan terhadap alergen. Untuk urtikaria, bila penyebabnya dapat dikenal, maka penyebab tersebut perlu dihindari. Bila anak alergen terhadap makanan tertentu, maka makanan tersebut hendaknya dihindari.

Untuk menghilangkan gejala urtikaria, dapat diberikan obat golongan antihistamin. Pada umumnya, untuk mengobati urtikaria tidak diperlukan terapi imun.

Sumber: Buku Panduan Hidup Sehat, Dari Alergi Sampai Gemuk, oleh dr Samsuridjal Djauzi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com