Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TB dan Asma Jelas Banyak Bedanya

Kompas.com - 20/02/2010, 07:54 WIB

KOMPAS.com - Asma dan tuberkulosis (biasa disingkat TBC atauTB) merupakan gangguan pernapasan yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Meski keduanya berbeda, masih banyak orang yang menyangka asma dan TB saling berkaitan. Banvaknya masalah kesehatan yang berkaitan dengan paru membuat kebanyakan orang menilai sama tiap gangguan yang timbul.

"Dari gejalanya saja sudah berbeda. Asma menyebabkan penderitanya sulit bernapas atau napasnya jadi pendek-pendek, sedangkan gejala khas TB adalah batuk yang tak kunjung berhenti dan berkeringat cukup banyak di malam hari," kata Dr. Mukhtar khsan, Sp.PK, MARS, ahli kesehatan paru dan RS intemasional Bintaro.

Penyebab dan penularan kedua penyakit ini juga berbeda. TB bisa ditularkan lewat udara yang terkontaminasi kuman Mikobakterium tuberculosis akibat ada penderita TB aktif yang melepaskan bakteri lewat batuk atau lendir yang dibuang sembarangan.

Janin juga bisa tertular TB lewat ibunya sebelum atau selama proses persalinan karena menghirup udara yang mengandung bakteri. Di beberapa negara terbelakang dan berkembang cukup banyak anak yang tertular TB karena minum susu yang tidak disterilkan.

Sementara itu, asma terjadi karena faktor keturunan, bukan ditularkan. "Bila salah satu atau kedua orangtua, kakek, atau nenek menderita asma, bisa jadi orang tersebut menderita asma juga," ujarnya.

Asma tidak menular
Barangkali asma disangka penyakit menular karena sering ditemukan dalam satu keluarga ada lebih dari satu penderita asma. Asma adalah penyakit keturunan. Jika orangtua asma, besar kemungkinan anaknya juga asma.  Tambah lagi, akibat sesak napas, pasien jadi sering batuk. Sekilas gejalanya jadi mirip TB," tutur Prof. DR. Dr. Heru Sundaru, Sp.PD, KAI, dari FKUI yang menaruh perhatian pada penyakit asma.

Ada hal menarik yang dijabarkan Prof. Heru mengenai asma. Ternyata asma bisa dihindari meski kedua orangtua mengidap asma. "Kuncinya adalah faktor lingkungan. Anak yang dititipkan atau dibesarkan kepada orang lain atau dengan lingkungan yang berbeda bisa terhindar dari serangan asma," sebutnya.

Asma biasanya hanya kambuh jika terangsang oleh suatu zat atau benda yang menjadi pemicu, seperti debu, asap rokok, bulu binatang, asap kendaraan, kelelahan.

Hal lain yang membedakan adalah TB bisa menyerang berbagai organ lain dalam tubuh. Jadi tidak hanya jaringan paru yang diserang dan dirusak. Mulai dari tulang hingga otak bisa terinfeksi bakteri penyebab TB, sedangkan asma pada dasarnya menyerang paru saja.

"Sebenarnya asma tidak merusak paru secara langsung, melainkan hanya membuat saluran udara paru membengkak karena reaksi alergi terhadap sesuatu. Akibatnya penderita susah bernapas," imbuh Dr. Mukhtar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com