Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Negeri Obama Pun Rokok Kian Diatur

Kompas.com - 24/03/2010, 09:01 WIB

Dengan harga yang tinggi, masyarakat berpendapatan rendah akan (dipaksa) berhenti. Pendapatan hasil pajak tembakau kemudian digunakan untuk program kontrol tembakau.

Sejauh ini, sekitar 14 negara bagian meningkatkan pajak tembakau. Pajak tembakau di Negeri Paman Sam itu meningkat selama sepuluh tahun terakhir dari 30-40 sen (sekitar Rp 3.600) per pak rokok menjadi 1,5-3,0 dollar AS (sekitar Rp 13.500-Rp 27.000 per pak.

Tahun lalu, dikeluarkan pula peraturan baru yang memberikan kewenangan kepada Badan Makanan dan Obat (FDA) untuk mengatur produk tembakau. "Pemerintah mempunyai akses dan pengaruh besar mengontrol kandungan di dalam rokok. Di samping itu, produk tembakau juga harus terdaftar dan industri harus membuka akses terhadap dokumen-dokumen mereka," kata Stephen.

Namun, para ahli kesehatan masyarakat tidak lantas bersorak bergembira. Mereka masih menunggu implementasi dari peraturan tersebut. "Pengalaman pada masa lalu, industri biasanya cenderung berupaya mencari jalan untuk menghindar," ujar Stephen.

Dia mengatakan, pendapat yang menyatakan mundurnya industri tembakau akan berdampak besar terhadap ekonomi adalah pendapat yang berlebihan. Persoalannya, biaya kesehatan yang dikeluarkan jauh lebih besar. Masyarakat yang sakit pun memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.

(INDIRA PERMANASARI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com