Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seriuskah Dengkuran Anda?

Kompas.com - 06/04/2010, 09:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mengorok bukan pertanda tidur nyenyak. Selain mengganggu teman tidur, si pengorok sendiri tak merasakan nikmatnya bangun tidur akibat gangguan henti napas (obstructive sleep apnea/OSA).

Gangguan ini akibat tertutupnya saluran napas oleh jaringan lunak. Kegemukan menjadi faktor penting terjadinya OSA.

Anda pasti bakal malu bila ketahuan mengorok. Olok-olok akan menghunjam bila teman-teman tahu Anda mengorok. Protes pun bakal Anda terima dari teman tidur.

Sayang memang, Anda tidak bisa menikmati dengkuran yang Anda hasilkan dan bernada seperti suara bajaj atau gergaji itu. Karena itu, supaya Anda tahu apakah dengkuran Anda berbahaya, uji dengan beberapa pertanyaan dari Dr Hermawan Suryadi, Sp.S, dari Klinik Neuropsikiatri dan Revitalisasi Carmel, Jakarta.  

Tes ini dapat memberi gambaran apakah Anda mempunyai masalah mendengkur yang serius atau tidak. Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini dengan pilihan Ya atau Tidak.

1.  Menurut keluarga saya, saya mengorok ketika tidur

2.  Menurut keluarga saya, saya berhenti bernapas ketika tidur walaupun saya tidak mengingatnya ketika bangun

3.   Saya menderita tekanan darah tinggi

4.   Keluarga dan teman-teman saya mengatakan bahwa mereka melihat ada perubahan dalam perilaku saya

5.   Berat saya bertambah terus

6.   Saya berkeringat luar biasa banyak ketika tidur

7.   Saya perhatikan detak jantung saya kuat sekali atau berdetak tak teratur pada malam hari

8.   Saya sering sakit kepala pada waktu pagi

9.   Saya sukar tidur bila menderita selesma

10. Saya tiba-tiba terbangun pada malam hari karena kehabisan napas

11. Saya kelebihan berat badan (overweight)

12. Rasanya gairah seksual saya hilang

13. Saya tetap merasa mengantuk pada siang hari walaupun saya tertidur nyenyak pada malam hari

Cara menilai:
Bila jawaban Ya berjumlah tiga atau lebih, Anda menunjukkan gejala-gejala OSA.

Mengenali gejala OSA
Saat tidur:
-    Mengorok
-    Jeda bernapas
-    Sesak napas
-    Banyak berkeringat
-    Tidur tidak nyenyak
-    Insomnia
-    Terbangun dengan sakit di dada, napas pendek, atau panik

Pada siang hari:
-    Sakit kepala pada pagi hari
-    Mengantuk pada siang hari
-    Berkurangnya daya ingat dan konsentrasi
-    Depresi
-    Mudah tersinggung atau terjadi perubahan suasana hati (mood)

@ abd

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com