Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuberkulosis Dapat Dicegah

Kompas.com - 07/04/2010, 04:24 WIB

Oleh Fainal Wirawan

Kompas dalam artikel tertanggal 24 Desember 2009 berjudul ”Multi Beban Masalah Kesehatan” menyatakan, salah satu di antaranya adalah penyakit tuberkulosis. Hal ini menuntut pemerintah bekerja keras karena pengidap tuberkulosis terus bertambah, sekitar 500.000 orang per tahun. 

Peningkatan ini terjadi seiring dengan meningkatnya orang dengan HIV/AIDS (ODHA), pengidap yang rentan terhadap penyerang paru-paru ini—lebih dari separuh pengidap HIV/AIDS terinfeksi tuberkulosis.

Penyakit tuberkulosis disebabkan bakteri dan ditularkan melalui udara (airborne disease). Bakteri tersebut pada umumnya menyerang paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, sistem saluran napas, dan saluran getah bening.

Meninggal

Pengidap tuberkulosis bila tidak diobati setelah 5 tahun 50 persen akan meninggal; 30 persen akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi, dan 20 persen menjadi ”kasus kronik” yang tetap menular.

Gejala-gejala pengidap tuberkulosis, terutama batuk selama 2–3 minggu dan tidak sembuh-sembuh, keluar keringat dingin pada malam hari, lesu dan nafsu makan berkurang sehingga berat bedan turun. Untuk mengetes apakah seseorang terinfeksi bakteri tuberkulosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan dahak sebanyak dua kali (menurut International Standard for Tuberculosis Care/ISTC), yaitu dahak yang diambil pada saat datang ke tempat pelayanan dan dahak yang ditampung keesokan pagi harinya. Pemeriksaan dahak dapat dilakukan di puskesmas atau rumah sakit atau Balai Laboratorium Kesehatan lainnya. Bila ditemukan bakteri tuberkulosis atau lazim disebut bakteri tahan asam (BTA) dalam dahak, hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut terinfeksi bakteri tuberkulosis.

Bisa dicegah

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, penyakit tuberkulosis dapat dicegah dan diobati. WHO sedang berusaha keras melalui STOP TB Strategy dan didukung dengan perencanaan global menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat tuberkulosis. Pada tahun 2008 diperkirakan terdapat 9,6 juta-13,3 juta kasus baru dan lama. WHO melaporkan, 87 persen berhasil sembuh—targetnya sebesar 85 persen.

Upaya pencegahan tuberkulosis merupakan faktor utama (prioritas). Kalau kita tahu cara penularannya, akan lebih mudah menangani pencegahannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com