Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Musik bagi Pasien Parkinson

Kompas.com - 02/05/2010, 12:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Musik adalah salah satu terapi yang ditawarkan untuk beberapa penyakit degenerasi otak, termasuk penyakit parkinson. Menurut dr Rocksy Fransisca dalam Bincang Santai Tentang Parkinson yang digelar di Museum Nasional, Jakarta, Minggu (2/4/2010), musik jenis ritmik dapat membantu penyandang parkinson mengawali suatu gerakan.

"Manfaat musik untuk parkinson, pertama, ritme. Kalau bagi kita, angkat kepala itu reflek, gampang, tapi bagi penyandang parkinson sangat sulit. Untuk itu, manfaat musik sangat baik bagi mereka memulai gerakan," kata dr Rocksy.

Meskipun begitu, tiap penyandang parkinson, kata dr Rockys, memiliki kepekaan terhadap jenis musik yang berbeda-beda. "Ada yang lebih peka dengar gamelan Jawa, inget waktu masih kecil suka tari Jawa, ada yang musik China, dari Sumatera Barat, juga bagus," katanya. Musik apa pun yang sesuai dengan latar belakang budaya masing-masing penyandang parkinson dapat menjadi terapi yang baik.

Selain musik, suara alami juga dapat melatih gerakan para penyandang parkinson. "Musik yang ada suaranya bagus karena suara bisa melatih gerakan. Suara yang kita keluarkan sendiri juga bagus," tambah dr Rocksy.

Sayangnya, menurut dr Rocksy, di Indonesia belum banyak rumah sakit atau klinik yang menyediakan terapi musik bagi penyandang parkinson. Untuk itu, dr Rocksy memberikan beberapa tips bagi penyandang parkinson untuk terapi di rumah. "Tips untuk dicoba dirumah, eksplorasi berbagai jenis musik, temukan lagu-lagu yang membuat Anda ingin bergerak," katanya.

Kemudian, lagu-lagu yang cocok dengan masing-masing penyandang sebaiknya dikoleksi dalam suatu perangkat yang mudah dibawa, seperti iPod. Selain itu, eksplorasilah jenis musik yang membuat penyandang ingin bernyanyi. Terakhir, kata dr Rocksy, ada baiknya penyandang tetap bergabung dalam komunitas. "Tetap bersosialisasi," imbuhnya.

Untuk diketahui, penyakit parkinson merupakan penyakit yang menyerang otak. Gejala utama penyakit ini berupa gangguan pergerakan, seperti gemetar, kaku sendi, dan pergerakan motorik yang melambat hingga berujung pada ketidakseimbangan postural yang membuat penyandang mudah sekali jatuh. Adapun hari parkinson sedunia jatuh pada 11 April. Untuk memperingatinya, Yayasan Peduli Parkinson dan Novartis menggelar acara bertajuk Senada Seirama Bersama Parkinson: Yuk Main Angklung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com