Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Mengobati Diri Sendiri

Kompas.com - 04/05/2010, 10:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Minum obat tanpa resep dokter atau mengobati diri sendiri, sudah lama menjadi kebiasaan masyarakat kita. Pengobatan tidak tepat sasaran ini justru membuat tubuh makin rentan penyakit dan obat yang diminum bakal merusak tubuh sendiri.

Tak sedikit orang yang enggan pergi ke dokter ketika sakit. Demikian juga yang menjadi kebiasaan Roni. Bila sakit, ia biasa membeli obat di apotek, tetapi tanpa resep dokter. “Ya ada antibiotik, juga ada beberapa obat yang mestinya menggunakan resep dokter. Nyatanya pihak apotek sama sekali tidak menanyakan resep, tuh. Jadi ya sudah, nggak perlu ke dokter,” ujar pria usia 30-an tahun ini.

Ia mengaku berani minum obat yang semestinya digunakan dengan resep tetapi tanpa petunjuk dokter itu, karena beberapa kali menemui kasus serupa dan obat yang diminum jenisnya sama. “Makanya, pas aku yang kena, ya beli saja langsung obat itu dan memang sembuh,” tutur karyawan sebuah perusahaan teknologi informasi ini.

Seorang ibu yang tinggal di Bekasi juga mengungkapkan hal senada. ”Beberapa kali aku kerap menunda atau sama sekali tidak ke dokter bila anakku sakit. Aku cukup tahu sakitnya apa, terus tinggal beli obatnya di apotek,” kata wanita berusia 35 tahun yang kebetulan bekerja sebagai asisten apoteker ini. Ia menambahkan, ”Biasanya dokter juga membuat resep obat yang itu-itu saja. Jadi hafal aku. Anakku juga sembuh, tuh.”

Pengalaman serupa biasa pula dilakukan seorang pria yang tinggal di di Jawa Tengah yang mengidap penyakit asam urat. “Saya memang sengaja tidak ke dokter spesialis rematologi. Habis mahal, sih. Saya beli jamu botolan. Sakitnya hilang. Artinya ‘kan jamu itu manjur,” katanya.

Namun, setelah bapak tiga anak ini terkena serangan jantung, salah satunya gara-gara mengonsumsi jamu yang ternyata dicampur obat kimia itu, ia mengaku kapok.

Diagnosis Error
Ada banyak kejadian serupa yang bisa ditemui di masyarakat kita. Inilah yang disebut mengobati diri sendiri. Penggunaan obat (beresep) tanpa sepengetahuan dokter sehingga tidak ada resep, bila dilakukan terlalu sering bisa berakibat fatal.
Biasanya orang mengobati diri sendiri berdasar gejala tanpa memikirkan penyebab penyakitnya. Prioritas utamanya, yakni menghilangkan nyeri, menurunkan suhu tubuh bila demam, atau menghilangkan bercak di kulit, daripada berupaya mencari akar permasalahannya.

Padahal bisa jadi gejala-gejala yang muncul merupakan manifestasi dari beragam kondisi patologis yang butuh perawatan berbeda satu sama lain. Inilah yang disebut diagnosis error.

Kelelahan merupakan gejala yang sangat umum, tetapi bisa menjadi pertanda adanya masalah serius. Contohnya, penyakit hepatitis, demam glandular, depresi, diabetes, kanker, dan lain-lain.

Sakit kepala akan hilang saat kita mengonsumsi parasetamol, tetapi akan menjadi kronis bila sumber nyeri tidak ditemukan, meski sudah dilakukan beberapa pemeriksaan klinis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com