Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Tak Terkait Autisme

Kompas.com - 10/05/2010, 14:38 WIB

AARHUS, KOMPAS.com — Infeksi yang terjadi di masa balita tidak terkait dengan munculnya autisme. Demikian menurut hasil analisis terhadap 1,4 juta anak yang lahir di Denmark antara tahun 1980 dan 2002.

Para peneliti membandingkan data tersebut dengan data anak-anak yang dirujuk ke klinik tumbuh kembang dan kemudian didiagnosis menderita autisme. Pada anak-anak itu, hampir 7.400 anak didiagnosis menderita autis.

Anak-anak yang mengalami infeksi penyakit, baik karena bakteri maupun virus, cenderung mendapat diagnosis autis. Akan tetapi, anak-anak yang tidak terkena infeksi justru lebih banyak yang terdiagnosis autis dibanding anak yang tidak pernah sakit infeksi. Itu sebabnya para peneliti menyimpulkan tidak ada kaitan antara infeksi dan spektrum autisme.

"Kami menemukan kaitan yang sama antara anak yang dirawat di rumah sakit karena berbagai sebab dengan autisme. Bila memang ada kaitan yang khusus, seharusnya muncul penyebab infeksi yang spesifik," kata Dr Hjordis Osk Atladottir, peneliti dari Institute of Public Health University of Aarhus, Denmark.

Studi sebelumnya menyebutkan, anak-anak autis cenderung memiliki sistem imun yang abnormal sehingga muncul teori bahwa autisme mungkin dipicu oleh infeksi. Sebagian orangtua yang anaknya menderita autis juga melaporkan anaknya lebih sering sakit.

Namun, para ahli menegaskan bahwa di samping lebih rentan terkena infeksi telinga dan pernapasan dibanding anak normal, sebenarnya tidak ada kaitan antara autisme dan infeksi. Para orangtua juga diminta tidak percaya pada mitos yang menyebutkan autis muncul setelah anak terinfeksi meningitis atau radang otak.

Ada banyak alasan mengapa anak yang autis lebih sering mendapat perawatan medis karena infeksi. Misalnya saja karena masalah pencernaan, anak-anak autis memang memiliki pencernaan yang bermasalah. Mungkin juga karena orangtua mereka lebih khawatir pada tumbuh kembang anaknya sehingga lebih sering mencari pengobatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com