Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar-agar Bisa Jadi "Obat" Sembelit

Kompas.com - 10/05/2010, 19:15 WIB

KOMPAS.com - Tahukah Anda, sudah sejak sekitar 350 tahun silam orang Jepang telah mengonsumsi agar-agar? Mereka menyebutnya kanten. Selain nikmat dimakan, ternyata agar-agar juga punya sejuta khasiat.

* Agar-agar memiliki serat makanan paling tinggi, sehingga bermanfaat bagi pencernaan. Dalam 100 gram agar-agar terkandung 81 persen lebih serat makanan!

* Agar-agar, yang asal-muasalnya dari rumput laut, juga bisa dijadikan obat. Misalnya, obat diare dan sulit buang air besar.

* Rumput laut atau ganggang selalu jadi andalan untuk dibuat menjadi agar-agar. Bahan-bahan ini juga akan dengan cepat memadat begitu terkena cairan. Ia akan menjelma menjadi gel pada suhu 35 derajat Celcius.

* Tak seperti gelatin, agar-agar bisa mengeras tanpa harus dimasukkan ke dalam lemari es. Gelatin sendiri terbuat dari jaringan tulang-tulang hewan yang merupakan bagian sisa (terbuang). Tulang tadi diproses dengan larutan kimia sehingga mengental dan mengandung gelatin.

* Agar-agar dipilih oleh kaum vegetarian sebagai alternatif untuk resep masakan yang membutuhkan gelatin.

* Pada umumnya ada 3 jenis olahan agar-agar, yaitu yang berbentuk batangan, bubuk, dan serpihan. Yang paling umum digunakan adalah agar-agar berbentuk bubuk.

* Dalam bentuk aslinya, agar-agar tidak berwarna dan rasanya agak tawar.

* Yang patut diketahui juga, daya rekat agar-agar sangat tergantung pada tingkat keasaman bahan campurannya. Semakin asam bahan campurannya, semakin banyak agar-agar yang diperlukan untuk menjadikannya membeku.

* Itu sebabnya, jeruk dan strawberry memerlukan agar-agar yang lebih banyak agar bentuknya bagus. Sementara buah kiwi yang kadar asamnya sangat tinggi, sama sekali tak bisa menempel pada agar-agar.

* Sedangkan enzim tertentu yang terdapat pada buah-buahan seperti mangga, nanas, peach, serta pepaya, bisa merusak struktur agar-agar. Tentu saja hal ini tak berlaku untuk buah-buahan yang telah diproses terlebih dulu, misalnya buah kalengan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com