Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Impotensi Picu Gangguan Pendengaran

Kompas.com - 19/05/2010, 17:47 WIB

Kompas.com - Para pria yang mengonsumsi obat anti impotensi dalam jangka panjang diingatkan akan bahaya berkurangnya pendengaran. Hasil studi ini disimpulkan dari penelitian terhadap 11.525 pria berusia di atas 40 tahun yang mengonsumsi obat anti impotensi golongan phosphodiesterase type 5 inhibitor (PDE-51).

Obat-obatan anti impotensi yang menggunakan PDE-51 antara lain obat sildenafil (viagra), tadalafil (cialis), dan vardenafil (levitra).

Pada tahun 2007, badan obat dan makanan Amerika (FDA) mengumumkan para produsen obat anti impotensi untuk mencantumkan efek samping gangguan pendengaran dalam labelnya. Aturan baru ini dikeluarkan setelah beberapa kasus gangguan pendengaran setelah memakai obat golongan PDE-51.

Pakar epidemiologi dari Universitas Alabama, profesor Gerald McGwin, baru-baru ini mempublikasikan hasil studi epidemiologi mengenai kaitan antara obat PDE-51 dengan gangguan pendengaran. Epidemiologi adalah studi yang mengaitkan distribusi penyakit atau masalah kesehatan dalam sebuah populasi yang mungkin berkaitan dengan faktor tertentu.

Studi tersebut memang tidak menemukan kaitan langsung antara obat PDE-51 dengan gangguan pendengaran, tetapi memang ditunjukkan adanya kaitan antara dua hal itu. Hasil studi juga menemukan adanya kondisi lain yang mungkin memicu gangguan pendengaran.

'Meski ada batasan dari hasil studi ini, tapi pasien yang mengonsumsi obat anti impotensi diminta untuk memperhatikan tanda dan gejala berkurangnya fungsi pendengaran. Segeralah mencari bantuan medis untuk mencegah gangguan yang sifatnya permanen," kata McGwin.

PDE-51 pada awalnya diciptakan untuk mengobati hipertensi paru, namun kini secara luas digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi. McGwin mengatakan mungkin memang ada mekanisme biologi bagaimana obat ini menyebabkan gangguan pendengaran.

"Cara kerja PDE-51 pada pasien impoten adalah dengan meningkatkan aliran darah ke jaringan tertentu di tubuh. Ada dugaan mungkin efeknya sama pada selaput di pendengaran. Peningkatan sirkulasi darah di telinga memang bisa menyebabkan gangguan pendengaran," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com