Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kebiasaan Yang Melemahkan Kekebalan

Kompas.com - 02/06/2010, 10:33 WIB

5. Terbuka pada pasangan
UCLA juga melakukan penelitian terhadap 41 pasangan yang bahagia menjalani kehidupan pernikahan. Para pasangan diminta bercerita mengenai masalah rumah tangga yang pernah mereka hadapi selama 15 menit. Selama mereka bercerita, peneliti mendeteksi tekanan darah, detak jantung, dan sel darah putih. Ketiga elemen itu adalah barometer capaian seseorang saat berolahraga. Hasilnya, mengungkapkan hal-hal mengecewakan yang pernah dilakukan pasangan tapi selama ini selalu disimpan untuk diri sendiri, ternyata membuat sel pembasmi virus berkurang sebab hormon penyebab stres meningkat.

Yang harus dilakukan: Jangan menyimpan rasa kecewa seorang diri, terutama pada pasangan kita. Karena bisa jadi kesalahpahaman justru muncul karena kita salah mengartikan apa yang dikatakan atau dilakukan pasangan kita. Yang kita perlukan hanya kesamaan persepsi untuk keluar dari masalah.

6. Malas mengolah tubuh
Sebuah penelitian membandingkan orang yang tidak aktif bergerak lebih mudah sakit dibanding orang yang malas bergerak. Berjalan sebanyak 2 kali seminggu saja sudah cukup ampuh menjauhkan mereka dari penyakit.

Yang harus dilakukan: Luangkan waktu 30 menit setiap harinya untuk meningkatkan sel darah putih. Sel ini berperan untuk mengatur sistem imunitas tubuh terbentuk sempurna.

7. Jarang tertawa
Penelitian mengungkapkan, emosi positif berhubungan dengan penurunan hormon stres serta membuat kita lebih mudah tertawa. Loma Linda University School of Medicine yang menemukan fakta itu meminta beberapa orang dewasa menonton film lucu. Sepanjang film itu aktivitas sistem imunitas di dalam tubuh mereka diamati. Hasilnya, hanya dalam satu jam, sel-sel imun mereka meningkat secara signifikan.

Yang harus dilakukan: Tertawalah lebih sering. Banyak cara untuk membuat kita tertawa, mulai dari menonton serial komedi yang kita sukai, makan bersama teman sambil bertukar cerita lucu, hingga membaca cerita-cerita humor.

8. Dikelilingi perokok
Bukan hal baru lagi jika perokok pasif lebih banyak mengalami kerugian dibanding perokok aktif. Setiap tahunnya diestimasi ada sebanyak 3.000 warga Amerika yang tidak merokok, meninggal akibat kanker paru-paru dan 300 ribu anak mengalami infeksi saluran pernapasan bawah.

Yang harus dilakukan: Langkah mudahnya adalah berhenti menjadi perokok pasif dengan cara menjauhi orang-orang yang merokok. Atau lakukan tindakan agresif seperti melarang orang-orang terdekat kita untuk “bersentuhan” dengan rokok. Setidaknya dari lingkungan kecil inilah sebuah perubahan agar terjadi untuk diri kita dan orang-orang terdekat kita.

9. Bergantung pada antibiotik
Jika setiap kali demam kita langsung mengandalkan antibiotik, ada baiknya berhati-hati. Penelitian membuktikan, pasien yang tergantung pada antibiotik mengalami penurunan hormon sitokin yang mengendalikan imunitas tubuh. Ini mengapa bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh lebih leluasa memainkan peran antagonisnya.

Yang harus di lakukan: Antibiotik diresepkan dokter ketika kita mengalami infeksi akibat bakteri. Penggunaannya pun harus tepat, yang artinya, harus dihabiskan dan dengan takaran yang sudah dihitung matang oleh dokter. Jangan pernah bermain dokter-dokteran untuk konsumsi antibiotik.

(Siagian Priska/Prevention Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com