Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Obat Kuat Bikin "Kuat"?

Kompas.com - 02/06/2010, 16:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang merasakan khasiat obat kuat. Tapi banyak juga yang dikecewakan. Bagaimana sebenarnya?

Sudah sejak lama daging kambing, terutama testis binatang ini, dipercaya berkhasiat meningkatkan dorongan seksual pria. Selain itu, ada sederet hewan lain yang anggota tubuhnya dipercaya bisa meningkatkan "kejantanan" kaum pria. Dari mulai beruang, badak, harimau, kuda laut, sampai rusa. Begitu pula ramuan dari tumbuh-tumbuhan tertentu yang konon dapat membantu pria menjadi lebih perkasa. Pernah dengar, kan, tentang ginseng dan pasak bumi? Bahkan bumbu dapur seperti bawang putih dan merica, juga diyakini sebagai obat kuat.

Pendek kata, untuk sebagian pria tertentu, apa pun akan mereka telan jika bisa menjadikan diri mereka lebih kuat, jantan, serta perkasa. Pada umumnya, memang kaum pria yang lebih suka mengkonsumsi obat-obat kuat macam itu Maklum, buat mereka, kejantanan amat penting artinya. Tak punya gangguan saja, mereka sudah berusaha menambah keperkasaan. Nah, apalagi ketika sedang punya masalah. Wah, segala macam cara pun bakal dicobanya. Dari yang berupa tablet, jamu, sampai salep oles.

Kecenderungan bahwa sejumlah pria amat suka mengkonsumsi obat kuat, dibenarkan konsultan seks Dr. Ferryal Loetan, SK, ASC&T, DSRM, MMR. Biasanya, kata Ferryal, "Mereka mencari obat kuat yang berfungsi memperlama permainan seks. "Ada pula yang memerlukannya dengan tujuan mengobati kelemahan atau gangguan seperti ejakulasi prematur dan impotensi, baik yang stadium ringan, sedang, sampai berat."

Kendati demikian, dokter pada Instalasi Rehabilitasi Medik RS Persahabatan Jakarta ini melihat, pemakaian obat kuat selama ini sebenarnya salah kaprah. Lo, kok, begitu?

Suplemen Penguat

Berdasarkan penelitian terhadap tanaman ginseng dan pasak bumi yang dilakukan lulusan FKUI ini, diketahui bahwa zat-zat di dalamnya tak lebih dari suplemen penguat untuk kesehatan. "Jadi, sebenarnya bisa disetarakan dengan vitamin yaitu untuk membuat seseorang menjadi lebih sehat." Berbagai penelitian lain, baik dari dalam maupun luar negeri, juga tak menemukan satu pun bukti ilmiah yang menunjukkan adanya kandungan berkhasiat bagi kemampuan seksual.

"Zat-zat ini, kan, ditemukan dari kebiasaan rakyat di daerah-daerah setempat. Misalnya ginseng yang asal Korea. Dulu orang-orang tua di sana, karena setiap hari minum ginseng, bisa tahan hidup lebih lama, daya tahan tubuhnya juga lebih kuat terhadap penyakit," tutur Ferryal. Nah, hal ini lantas dihubung-hubungkan dengan kemampuan seksual. Dibuatlah semacam ekstrak obat-obatan multivitamin plus tambahan zat-zat tersebut, lalu diproklamasikan sebagai obat kuat.

Padahal, sambung lulusan Institute for Advanced Study of Human Sexuality, San Fransisco ini, "Tak ada kaitan secara langsung dengan kemampuan seksual. Kalau secara tak langsung, mungkin saja ada. Orang yang hidupnya sehat, badannya sehat, kehidupan seksualnya juga pasti sehat. Wajar-wajar saja, kan?"

Sugesti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com