Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Orang Dewasa Juga Bisa Hiperaktif

Kompas.com - 09/06/2010, 13:44 WIB
EditorLusia Kus Anna

Kompas.com - Gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktivitas ternyata tidak cuma terjadi pada anak-anak. Sekitar 30-70 persen anak ADHD (attention deficit hyperacitivity disorder) akan membawa terus gangguan ini hingga dewasa bahkan seumur hidup.

Orang yang menderita ADHD mengalami ketidakseimbangan aktivitas neurotransmiter di area otak yang berfungsi mengontrol perhatian atau konsentrasi. Pada orang dewasa, ketidakmampuan untuk tetap fokus ini bisa menganggu karir dan hubungan dengan orang lain. Namun kebanyakan orang tidak menyadari dirinya menderita ADHD sehingga mereka seringkali tak memiliki obsesi dan sulit mencapai target.

Gangguan perilaku yang pertama kali diidentifikasi Heinrich Hoffman tahun 1902 ini ditandai pola gejala, yaitu tidak bisa diam, tidak bisa memusatkan perhatian dan perilaku impulsif. Ciri utamanya adalah kurang tekun dalam kegiatan kognitif, cenderung berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpa menyelesaikan satu tugas pun, disertai aktivitas mengacau, tidak beraturan dan berlebihan.

Pada orang dewasa, ADHD memiliki perbedaan gejala dengan ADHD pada anak. Orang dewasa yang mengalami gangguan konsentrasi seringkali terlambat datang ke kantor atau ke acara penting lain. Mereka pada umumnya kurang teratur dan kurang bisa bersantai. Beberapa orang ADHD mengeluhkan sulit berkonsentrasi saat membaca, seringkali mengalami mood swing, kurang percaya diri dan sulit mengontrol emosinya.

Dalam dunia kerja mereka cenderung sulit mengikuti perintah, kesulitan dalam mengatur pekerjaan dan mencapai deadline. Pekerjaan diselesaikan dengan lamban dengan beberapa koreksi. Menurut sebuah survei di Amerika, hanya separuh orang ADHD yang bisa bertahan dalam pekerjaan, dibandingkan dengan 72 persen rekan mereka yang tidak menderita ADHD.

Gangguan konsentrasi tidak terjadi tiba-tiba pada usia dewasa, gejala ini biasanya sudah terjadi sejak usia kanak-kanak. Penderita ADHD dewasa mengatakan di sekolah mereka kurang berprestasi, meski pada saat itu belum didiagnosa menderita gangguan ini. Menurut statistik ADHD lebih sering dialami anak laki-laki dibanding perempuan.

Kebanyakan orang tidak menyadari dirinya mengalami gangguan ADHD sampai mereka mencari bantuan profesional untuk masalah lain, seperti kecemasan atau depresi. Sering bermasalah di kantor atau konflik perkawinan merupakan problem yang sering dialami orang ADHD.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan memastikan dulu apakah orang tersebut menderita ADHD di masa kecil, misalnya hiperaktif atau sulit berkonsentrasi. Seperti halnya pada anak, penanganan ADHD pada orang dewasa kurang lebih sama. Obat-obatan medis yang diberikan berupa stimulan untuk meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan aktivitas kimia otak yang disebut dopamin dan neropinephrin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+