Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 30 Persen Penderita HIV/AIDS Konsumsi ARV

Kompas.com - 16/06/2010, 20:58 WIB

Temanggung, Kompas - Hingga saat ini jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Temanggung yang mengonsumsi obat antiretroviral atau ARV baru sekitar 30 persen. Sementara 70 persen lainnya hingga sejauh ini tidak terdeteksi, apakah mereka membeli obat di kota lain atau bahkan tidak mengonsumsinya sama sekali.

Pengelola Program di Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia (KPAI) Kabupaten Temanggung, Kuntoro Dwi Satoto, mengatakan, dari informasi yang diperoleh, ada beberapa warga Kabupaten Temanggung yang sengaja mengambil obat di Yogyakarta, Semarang, atau Ambarawa karena malu ketahuan mengambil obat ARV di Kabupaten Temanggung.

Sejak tahun 1997 hingga sekarang, jumlah penderita HIV/AIDS terdata 121 orang. Sebanyak 56 orang di antaranya meninggal dunia.

Dari 65 penderita HIV/AIDS, saat ini hanya ada 22 orang yang mengambil obat ARV di Kabupaten Temanggung. Jumlah ini terbilang meningkat karena tahun lalu jumlah penderita HIV/AIDS yang mengonsumsi obat ARV hanya terdata 16 orang.

Namun, dari data di lapangan ada pula penderita HIV/AIDS yang memang sengaja menolak mengonsumsi obat karena merasa ajalnya tak lama lagi.

"Rasa pesimis semacam ini kerap kami temui pada penderita HIV/AIDS yang sudah memasuki stadium IV atau positif terinfeksi AIDS," ujarnya, Selasa (15/6).

Menurut Kuntoro, mereka yang sudah rutin membeli ternyata belum tentu kontinu mengonsumsi obat ARV. Para penderita HIV/AIDS sering kali tiba-tiba berhenti meminum obat karena tidak tahan menanggung efek samping yang ditimbulkan seperti alergi kulit, mual, hingga anemia.

Kepala Bidang Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit Menular Kabupaten Temanggung Edy Rakhmatto mengatakan, suplai obat ARV yang sebelumnya didatangkan dari Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang mulai tahun ini sudah tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djojonegoro Kabupaten Temanggung.

"Stok obat ARV di RSUD Djojonegoro bisa disediakan berapa pun sesuai kebutuhan," ujarnya. (EGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com