Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Lingkungan, Cegah Kekerasan Anak

Kompas.com - 23/06/2010, 12:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah seperti pola umum, pelaku kekerasan fisik dan seksual terhadap anak-anak kerap merupakan orang terdekat dan kerabat korban. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.

Menurut Arist, warga masyarakat di lingkungan terkecil RT dan RW harus menggalang kebersamaan mencegah masuknya perilaku yang mengarah pada kekerasan terhadap anak. "Sistem lingkungan dengan membangun komponen perlindungan anak di lingkungan RT," kata Arist dalam konferensi pers di kantor Komnas Perlindungan Anak, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Rabu (23/6/2010).

Hal ini disampaikan Arist terkait kasus pembunuhan teranyar yang dialami Arion Abro Activian Sirait (8). Arion dibunuh dan disiksa oleh Fauzan dan Jenny yang masih termasuk orang dekat keluarga korban.

Arist kemudian mencontohkan, kelompok ibu-ibu pengajian bisa membentuk kewaspadaan bersama di tingkat lingkungannya masing-masing. Dengan kewaspadaan dan kesadaran lingkungan dari para ibu ini, kekerasan anak bisa dihindari sedini mungkin. "Karena ibu-ibu ini kan saling dekat dan paling paham kondisi sekitarnya," kata dia.

Hal serupa bisa dilakukan oleh komponen-komponen serupa di tingkat RT, semisal paguyuban bapak-bapak atau kelompok karang taruna.

Arist menambahkan, pejabat di tingkat RT juga harus memiliki sikap responsif terhadap kehadiran warga atau orang baru yang dicurigai memiliki perilaku menyimpang. "Aparat lingkungan harus berani menegur orang-orang pendatang yang mencurigakan. Hal ini penting untuk mencegah supaya kekerasan anak tidak terus terulang," tegasnya.

Arist mengatakan, awareness masyarakat ini lebih penting dibanding tindakan represif dengan menjerat pelaku. Pendidikan mengenai pencegahan kekerasan anak masih merupakan hal yang asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. "Kekerasan anak masih terus terjadi, menandakan bangsa kita belum betul-betul beradab. Masyarakat harus bisa mencegah dirinya sendiri dari kekerasan anak semacam ini," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com