Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berinvestasi dengan Sarapan

Kompas.com - 03/07/2010, 13:04 WIB

KOMPAS.com - Saat Anda masih duduk di bangku sekolah dulu, orangtua Anda selalu marah jika Anda tidak mau sarapan? Pikiran bahwa sarapan hanya untuk anak-anak atau menghindari sarapan demi mengurangi berat badan bukanlah pemikiran yang tepat. Ada alasan medis mengapa orangtua memaksa kita untuk sarapan. Ini alasannya.

Anak-anak Memang Lebih Butuh Sarapan
Orang dewasa butuh sarapan agar ia bisa berpikir lebih baik di sepanjang harinya, sementara untuk anak-anak, mereka lebih butuh sarapan. Tubuh anak-anak yang sedang bertumbuh dan otaknya yang sedang berkembang bergantung pada asupan makanan yang teratur. Ketika anak-anak melewatkan waktu sarapan, artinya perut mereka berada dalam keadaan kosong bisa hingga 18 jam sejak malam sebelumnya. Dengan kata lain, masa perut kosong selama itu termasuk dalam kategori semi-kelaparan, yang bisa menyebabkan banyak masalah fisik, intelektual, dan sikap bagi anak-anak.

Investasi yang Baik

Jika Anda dan anak-anak secara reguler melewatkan waktu menyantap sarapan demi bisa menambah waktu tidur lebih lama, ketahuilah bahwa mengkonsumsi makanan pagi yang bernutrisi justru akan menghemat waktu Anda lebih banyak lagi. Dengan mengisi ulang daya untuk otak dan tubuh, Anda akan bekerja lebih efisien dalam setiap aktivitas Anda. Lebih menariknya lagi, studi menunjukkan bahwa anak-anak yang melewatkan waktu sarapan cenderung sering datang terlambat, bahkan sering pula tak masuk sekolah ketimbang anak-anak yang makan sarapan secara rutin. Menu susu dan sereal saja sudah bisa dibilang sarapan. Waktu yang diinvestasikan untuk sarapan lebih berharga ketimbang waktu tambahan untuk tidur dengan melewatkan sarapan. Jika Anda dan anak-anak sulit untuk bangun pagi dan menyiapkan sarapan, Anda bisa mencoba menyiapkan sarapan dalam kotak makanan sejak malam sebelumnya agar bisa dimakan saat perjalanan di pagi hari menuju kantor atau sekolah.

Kurangi Berat Tubuh

Beberapa orang melewatkan sarapan dengan harapan bisa menurunkan berat badan. Padahal, pada praktiknya, orang yang melewatkan waktu makan pagi justru akan menambah berat tubuh. Melewatkan makan pagi sudah seringkali dihubungkan dengan obesitas. Studi menunjukkan, bahwa anak-anak, remaja, dan dewasa yang berat tubuhnya di atas rata-rata melewatkan waktu makan pagi ketimbang orang yang ukuran tubuhnya lebih ramping.

Menurut penelitian, melewatkan waktu makan, khususnya sarapan, bisa membuat pengaturan berat tubuh lebih sulit. Orang yang melewatkan waktu sarapan cenderung makan lebih banyak makanan ketimbang ukuran porsi biasanya di jam makan berikutnya (makan siang atau brunch) atau memiliki kecenderungan mengudap camilan berkalori tinggi untuk menanggulangi kelaparan. Bagi remaja, khususnya remaja perempuan, melewatkan sarapan mungkin menjadi hal yang sangat logis untuk mengurangi asupan kalori dan mengurangi berat tubuh. Penting untuk para ibu untuk mengedukasi anak-anaknya mengenai pentingnya sarapan dan peran sarapan untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah obesitas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com