Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vegetarian Pertanyakan Peran Susu

Kompas.com - 31/07/2010, 14:42 WIB

Yogyakarta, Kompas - Kebenaran osteoporosis tulang bisa diatasi dengan minum susu sapi yang mengandung banyak kalsium perlu dipertanyakan. Belum ada jurnal internasional yang mengupas rinci; dan dari penelitian- penelitian didapat bukti bahwa protein dalam susu sapi susah dicerna tubuh.

Hal itu disampaikan Susianto, Koordinator International Vegetarian Union (IVU) Asia Pacific, dalam seminar "Pola Pengaturan Diet Vegan pada Penyakit Tertentu", Jumat (30/7) di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Seminar dihadiri puluhan dokter dan tenaga kesehatan rumah sakit itu.

"Hanya manusia, spesies di muka Bumi ini, yang minum susu dari spesies lain. Padahal, dari banyak penelitian, protein hewani menimbulkan kerugian, bahkan memberi makan sel-sel kanker," ujar Susianto.

Sel-sel kanker hidup dalam kondisi pH asam. Ahli gizi ini menjelaskan, protein hewani cenderung mempunyai pH asam. Adapun darah manusia memiliki pH cenderung basa. Jika manusia minim susu, tubuh cenderung mengeluarkan kalsium.

"Ada banyak fakta dan data yang akan membuat masyarakat terkejut tentang susu. Misalnya, Departemen Pertanian Amerika Serikat kini menempatkan susu sebagai sumber kalsium nomor delapan. Nomor satu sumber kalsium adalah wijen," katanya.

Wijen mempunyai kandungan kalsium 1.160 mg per 3,5 ons yang disajikan, sedangkan susu sapi 118 alias atau sepersepuluhnya. Bahkan, kandungan kalsium susu kalah dari agar-agar (400) atau tahu (128). Kalsium di bahan nabati gampang dicerna tubuh.

"Kasus-kasus osteoporosis malah banyak ditemukan di negara- negara yang warganya banyak mengonsumsi susu, seperti Swedia, Denmark, AS, Finlandia, dan Australia. Di China yang konsumsi susunya rendah, kasus osteoporosis rendah," ungkapnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menurut Susianto, sudah tak lagi memakai patokan susu dan telur sebagai sumber protein.

Susianto mempraktikkan sendiri ke anaknya yang 100 persen vegan (tidak mengonsumsi daging, telur, dan susu) sejak dari kandungan. Dokter menyatakan anaknya sehat.

Andry Hartono, dokter gizi RS Panti Rapih, mengatakan, pola vegetarian idealnya dikenalkan pelan-pelan karena masyarakat sudah terbiasa dengan menu hewani. "Dalam menu RS, sekarang kami terus memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan," katanya. (PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com