Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memaksimalkan Pola Asuh bagi Orangtua Bekerja

Kompas.com - 01/08/2010, 20:35 WIB

KOMPAS.com - Orangtua, terutama ibu bekerja yang memiliki balita, seringkali merasa bersalah meninggalkan anak di rumah.  Menjadi masalah, ketika perasaan khawatir dan sedih muncul karena kehilangan kesempatan mendampingi balita.

Tak perlu khawatir, karena dengan cara yang tepat, peran orangtua bisa tergantikan sementara selama ayah dan ibunya bekerja. Bahkan, dr Erlina Sutjiadi, SpKJ, menegaskan bahwa anak tak perlu menjadi masalah bagi orangtua bekerja. Dokter spesialis kesehatan jiwa ini pun berbagi caranya:

Percayakan kepada pengasuh
Bagaimanapun, kata dr Erlina, anak secara perlahan perlu dilepas sebagai bagian dari proses membangun karakter mandiri. Jika orangtua bekerja, kebutuhan pengasuh menjadi penting. Namun, jangan sembarangan mencari pengasuh. Sebaiknya seleksi calon pengasuh yang memiliki kasih sayang. Orangtua juga perlu menunjukkan sikap menghargai kepada pengasuh, kata dr Erlina.

"Dengan lebih menghargai pengasuh, akan muncul sikap tanggung jawab yang baik terhadap anak  yang dititipkan kepada pengasuh selama ibu bekerja," kata dr Erlina, saat talkshow bertema "Healthy Protection Inside & Out" dalam acara Mother & Baby Fair 2010 di Balai Kartini Jakarta, Minggu (1/8/2010).

Jangan membawa masalah ke rumah
Ciptakan suasana menyenangkan saat pulang ke rumah setelah bekerja. Sebisa mungkin hindari raut wajah yang murung, dan gantikan dengan senyuman saat tiba di rumah. Energi positif perlu dibangun orangtua, dengan menciptakan perasaan menyenangkan untuk berkumpul bersama buah hati. Dengan begitu, ayah dan ibu bisa menikmati waktu yang berkualitas bersama balita yang masih sangat membutuhkan perhatian orangtuanya.

Membangun komitmen bersama anggota keluarga
Menitipkan anak atau balita kepada kakek-neneknya menjadi pilihan orangtua bekerja.  Namun hanya karena kakek-neneknya adalah orang terdekat Anda, Anda tidak boleh mempercayakan anak begitu saja dalam pengasuhan mereka. Nenek atau kakek cenderung menerapkan caranya sendiri kepada cucu, yang mungkin berbeda pola asuh Anda dan pasangan.

Anda dan pasangan perlu kompak dengan orangtua yang bersedia mengasuh anak selama Anda bekerja. Pengasuhan yang diberikan perlu sejalan, jadi sebaiknya bicarakan kepada orangtua Anda bagaimana pola pengasuhan yang sudah Anda dan pasangan terapkan kepada buah hati. Jika tidak anak akan bingung dengan perbedaan pola asuh antara ayah-ibu dan kakek-neneknya.

Jika Anda dan pasangan sudah cukup konsisten menerapkan pola asuh, Anda tidak mudah goyah dengan rengekan anak. Contohnya, sekali mengatakan "tidak" untuk sebuah permintaannya, selanjutnya harus tetap "tidak". Pola seperti ini juga perlu diterapkan oleh orang lain yang mengasuh anak Anda, misalnya pengasuh, kakak-adik, atau teman Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com