Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Darah Tak Terkendali, Kurang Aman Berpuasa

Kompas.com - 10/08/2010, 14:02 WIB

Kompas.com - Salah satu hal yang harus diperhatikan para penderita diabetes yang ingin berpuasa adalah gula darah harus terkendali atau tidak melebihi 180 mg/dl. Bila kondisi gula darah tidak terkendali atau menderita komplikasi, tidak disarankan untuk berpuasa.

"Jika gula darah melebihi 180 mg/dl, artinya melebihi nilai ambang ginjal untuk gula sehingga gula akan keluar bersama urin. Adanya gula dalam urin akan menyebabkan air banyak ditarik keluar. Akibatnya diabetesi akan menjadi lebih sering buang air kecil yang bisa menyebabkan dehidrasi," papar Prof.dr.Sri Hartini Kariadi, Sp.PD.KEMD.

Kondisi dehidrasi, lanjut Sri Hartini bisa berbahaya, karena itu harus diatasi dengan memperbanyak minum. "Dalam keadaan tidak boleh minum, seperti saat puasa, dehidrasi bisa berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kondisi tidak sadar," kata salah seorang pendiri Persatuan Diabetes Indonesia ini.

Selain gula darah tidak terkendali, penderita diabetes tipe 1, khususnya yang tidak stabil juga tidak dianjurkan untuk berpuasa. Namun, yang mudah dikendalikan dengan insulin masih dimungkinkan untuk berpuasa. Penyuntikan insulin pada waktu berbupuasa harus disertai pemberian insulin kerja cepat sebelum makan.

"Dahulu, semua diabetesi tipe-1 tidak boleh puasa. Namun dengan adanya suntikan yang dapat memasok insulin 24 jam dengan dosis tetap, diabetesi tipe-1 masih mungkin untuk berpuasa," kata Sri Hartini.

Bagi diabetesi yang mendapat obat penurun gula dalam bentuk tablet, jadwal mengonsumsi obat pun harus berubah selama Ramadhan. Untuk yang mengonsumsi obat satu kali sehari, jadwal minumnya selama puasa menjadi pada waktu berbuka. Sedangkan yang minum dua kali sehari, dosis pagi diminum saat berbuka dan dosis malam diminum waktu sahur.

Sementara itu obat yang diminum tiga kali sehari, menurut Sri, biasanya adalah obat yang memiliki masa kerja pendek. Selama bulan Ramadhan, obat diminum pada waktu buka, makan malam atau setelah sholat Tarawih, dan pada saat sahur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com