Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antibiotik Kini Jadi Ancaman

Kompas.com - 12/08/2010, 16:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Antibiotik kerap disebut sebagai magic drug karena perannya yang sangat besar dalam menekan angka kematian. Tetapi, kini antibiotik menjadi sebuah ancaman karena penggunaannya yang sembarangan dapat memicu resistensi obat.

Demikian diungkapkan pakar mikrobiologi dari Departemen Mikrobiologi Universitas Indonesia (UI) Prof Usman Chatib Warsa, SpMK, PhD, saat dimintai komentar merebaknya "bakteri super" di beberapa negara di dunia.

Usman menegaskan, fenomena munculnya bakteri resisten atau superbug salah satunya pemicunya adalah penggunaan antibiotik yang tidak terkendali. Selain itu, lemahnya pengendalian infeksi di rumah sakit dan ketidaktepatan penanganan pasien juga mendorong percepatan resistensi.

Menurut Usman, kabar merebaknya bakteri super di luar negeri seharusnya membuka mata masyarakat dan pemerintah. Kasus bakteri super di Indonesia sebenarnya bukan hal baru, dan hal ini bisa menimbulkan ancaman serius di masa depan.

Ia meminta semua pihak untuk segera memperlakukan antibiotik secara tepat dan rasional. "Masyarakat tidak boleh membeli antibiotik sembarangan. Para dokter pun harus rasional dalam memberi obat dan harus dilengkapi data-data empiris. Pihak rumah sakit juga harus punya regulasi tenang penggunaan antiobiotik yang rasional," ujarnya.

Usman juga mendorong pemerintah untuk terus memperketat pengawasan penggunaan antibiotik. Kinerja tim yang dibentuk pemerintah untuk memonitor infeksi dan pengembangan resistensi obat perlu terus ditingkatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com