Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Sebabkan Gigi Berlubang? Belum Tentu

Kompas.com - 23/08/2010, 10:53 WIB

Kompas.com - Gula dan gigi berlubang ibarat dua sahabat karib. Tetapi sebenarnya jumlah total gula yang kita konsumsi hanya berdampak kecil pada gigi berlubang dibanding dengan kebiasaan kita dalam mengonsumsi gula.

Faktor utama terjadinya gigi berlubang adalah pertumbuhan bakteri. Sama halnya dengan bagian tubuh lain, mulut adalah rumah bagi bakteri. Bakteri ini mengubah sebagian gula dan karbohidrat yang dimakan menjadi asam yang akan menjadi endapan lengket yang disebut plak gigi.

Erosi yang ditimbulkan plak akan menciptakan lubang-lubang kecil pada permukaan email, yang awalnya tidak terlihat. Tanda pertama gigi berlubang adalah rasa sakit ketika makan sesuatu yang manis, sangat dingin atau sangat panas.

Ketika kita makan sesuatu yang manis, bakteri akan mengubahnya menjadi asam dalam waktu 20 detik hingga yang paling lama 30 menit. Ini berarti, sebenarnya minum sekaleng jus tak akan berbahaya untuk gigi jika habis dalam beberapa menit ketimbang meneguknya sedikit-sedikit.

"Setiap kali kita memberi gula pada bakteri di gigi, bakteri akan terus membentuknya menjadi asam. Karena itu yang berpengaruh pada terjadinya lubang di gigi bukan banyaknya gula yang dimakan, tapi pola konsumsi kita," kata Dr.Carole Palmer dari Tufts University School of Dental Medicine.

Selain makanan dan minuman manis, menurut Palmer, sesuatu yang asam, seperti minuman bersoda juga bisa menyebabkan gigi berlubang. Penelitian juga menemukan, permen yang memiliki rasa asam justru lebih berbahaya bagi gigi ketimbang permen manis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com