Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sepelekan Nyeri Leher!

Kompas.com - 26/08/2010, 08:40 WIB

oleh Dr Bernard Lee

Sangat sering kita dengar "nyeri di leher" menyebabkan aktivitas terganggu. Sakit yang hebat di leher memang menjadi pengalaman yang sangat tidak menyenangkan.

Hal itu dapat terkait dengan faktor-faktor berikut. Leher Anda menahan kepala selama kurang lebih enam belas jam sehari, tujuh hari seminggu. Rasa sakit tidak terasa hanya ketika sedang berbaring tidur.

Selama enam belas jam ini, leher Anda terasa kaku ketika bekerja, bengkok ketika menonton televisi, membaca, berolahraga bahkan ketika bicara di telepon. Maka, tidak heran jika leher Anda berteriak minta tolong!

Hampir semua orang memiliki pengalaman dengan nyeri atau kekakuan pada leher. Nyeri leher merupakan kasus paling umum (selain batuk dan flu) pada klinik-klinik praktek dokter umum dan menempati posisi kedua sebagai penyebab seseorang harus cuti bekerja.

Untungnya, sebagian besar nyeri leher bukan kondisi yang membahayakan. "Otot terkilir akut pada leher - akut rine" leher- adalah 50-60 persen penyebab rasa nyeri di leher. Namun hal ini bisa disembuhkan menggunakan pengobatan sederhana seperti analgesia, istirahat dan terapi fisik.", ujar Dr Bernard Lee MK, Direktur Interventional Pain Management Services, Singapore Pain Care Center, Singapura.

Namun bagitu, lanjut Bernard, ada beberapa rasa sakit yang merupakan kondisi lebih serius daripada yang lain. Kondisi ini dapat mengancam jiwa atau menyebabkan ketidaknyamanan yang besar dan menciptakan rasa sakit yang lainnya seperti sakit kepala, bahu lemas, pusing dan nyeri pinggang. Kondisi seperti ini memerlukan perawatan segera dan stabilisasi.

Berikut adalah kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan karena dapat mengancam : •    Kondisi diskus servikal, hal ini mencakupi tonjolan kompresi diskus pada saraf yang menyebabkan stenosis kritis dari kanal tulang belakang, sehingga terjadi pelemahan anggota badan dan kemudian kelumpuhan •    Retak pada tulang belakang leher yang menyebabkan ketidakseimbangan dan kemungkinan terjadinya kelumpuhan •    Infeksi pada organ sekitar leher •    Aneurisma spontan dari arteri vertebralis atau karotid. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah di leher secara spontan melebar •    Arthropati dan osteoarthritis, nyeri timbul dari kerusakan sendi faset.

Jika kita bagi kategori nyeri leher, nyeri dapat timbul baik secara lokal atau berasal dari daerah lain. Penyebab nyeri lokal pada leher dapat disebabkan oleh :

1.    Saraf leher - kompresi atau iritasi saraf 2.    Ligamental dan cedera otot - keseleo atau pukulan cemeti 3.    Ruas tulang belakang leher - peradangan sendi kecil (facet) 4.    Kerangka tulang - retak 5.    Infeksi

Bahkan, ketika penyebab sakit leher adalah jinak, hal ini yang bisa sangat melumpuhkan. Oleh karena itu, kita tidak boleh meremehkan nyeri otot leher karena terkilirnya otot lokal dapat menyebar hingga bahu, lengan dan bahkan jari. Terkadang, rasanya mirip seperti nyeri dada atau nyeri menusuk pada bahu.

Jika rasa nyeri sudah tak tertahankan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Dr Bernard Lee di www.paincarecenter.com.sg atau www.flyfreeforhealth.com.

Dr Bernard Lee, Direktur Interventional Pain Management Services, Singapore Pain Care Center, Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com