Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Makanan Tak Sehat di Kulkas

Kompas.com - 26/08/2010, 11:43 WIB

Jadi dari pada memberikan risiko itu pada tubuh, lebih baik ganti dengan ikan-ikan segar yang kita simpan dalam kulkas. Atau ayam potong segar juga bisa menjadi pilihan. Sebab keduanya memiliki kandungan protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan tubuh.

4. Hot dogs dan sosis Sebenarnya keduanya memang masuk dalam daging olahan dan pasti selalu ada di dalam lemari es kita. Sebab kita selalu ingin yang praktis untuk makan malam atau sarapan.

Mengapa hot dogs dan sosis menjadi makanan tak sehat dalam lemari es? Kedua makanan ini tinggi akan sodium (520-680 miligram per 200 gram penyajian) dan lemak (total lemak 23 gram dan 7 gram lemak jenuh per sajian). “Ini adalah takaran yang berlebih bagi tubuh kita,” ucap Elaine Magee, MPH, RD, pakar Nutrisi yang sudah menulis lebih dari 25 buku mengenai nutrisi.

Coba ganti dengan ayam, ikan, atau udang sebagai bahan baku untuk dimasak dalam waktu singkat. Apalagi jika menambahkannya dengan potongan jamur portabella, terong, atau red pepper. Makanan kita akan selalu menggugah selera dan sudah pasti sehat.

5. Produk olahan susu Produk olahan susu memang mengandung protein, kalsium, vitamin B-12, dan riboflavin yang sangat berguna bagi tubuh. Tapi kita harus memberi perhatian tambahan pada kandungan lemak dan kolesterol yang ada di dalamnya. Misalnya saja, jika dalam sehari kita mengonsumsi 1.600 gram olahan susu dalam sehari, kalori yang masuk ke dalam tubuh adalah 1.904, 105 gram lemak, 59,5 gram lemak jenuh, dan 315 miligram kolesterol. Takaran ini seharusnya kita nikmati dalam seminggu, bukan sehari.

Yang perlu kita ganti adalah, pilihlah produk olahan susu yang rendah lemak. Dan hampir semua susu, keju, yogurt, atau keju krim, memberikan kita pilihan rendah lemak.

6. French Fries Beku Frencs fries, menurut Magee, adalah makanan yang sulit sekali dijauhkan dari kita. Tak hanya penduduk di Amerika tapi hampir seluruh dunia sudah ‘kecanduan’ French fries atau kentang goreng.

Penduduk Indonesia misalnya, yang dulunya tak akrab dengan makanan renyah ini, sekarang seolah tak bisa jauh. Sarapan, makan siang, bahkan makan malam pun, akan selalu menjadi waktu yang pas untuk menikmati kentang goreng.

Walhasil banyak supermarket menyediakan French fries beku. Mulai dalam bentuk kemasan apik, sampai kiloan dengan harga yang sangat bersaing. Dengan cara memasak yang mudah, tak heran jika makanan ini selalu menjadi incaran untuk distok dalam lemari es.

Padahal dalam sajian kecilnya saja, sekitar 300 gram, mengandung 8-11 gram lemak, 3 gram lemak jenuh, dan 390-540 miligram sodium. “Ini masih harus ditambah dengan kalori yang masuk sebanyak 190 kalori ke dalam tubuh setiap kali kita makan 300 gram kentang goreng,” ucap Magee seraya menyebutkan, kebanyakan dari kita justru merasa tak tahu kapan berhenti ketika berhadapan dengan kentang goreng.

Jika kita ingin mendapatkan kenikmatan yang sama dari kentang, ubahlah teknik memasaknya. Ganti kentang goreng dengan kentang rebus atau panggang. Ini akan memberikan kita nutrisi yang sama, hanya saja tanpa lemak, lemak jenuh, dan sodium.

Sebenarnya kalau kita mau jujur, kendali pilihan makanan yang dapat masuk ke dalam lemari es ada di tangan kita. Jadi jangan bersusah payah memandangi makanan tak sehat di piring orang lain, jika di rumah kita sendiri masih menyimpan beragam makanan tak sehat dan cepat saji. Waktunya berubah dan itu harus dimulai dari kemampuan kita mengendalikan isi lemari es. (PreventionIndonesiaonline/Siagian Priska)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com