Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Banyak, Klinik Jamu di RS

Kompas.com - 03/09/2010, 21:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 12 rumah sakit di beberapa kota akan merintis pengobatan menggunakan jamu yang merupakan pengobatan tradisional Indonesia. "Akan tersedia klinik jamu di rumah sakit-rumah sakit ini, yang akan disinergikan dengan pengobatan komplementer alternatif," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Agus Purwadianto di Jakarta, Jumat (3/9/2010).     Rumah sakit yang akan menyediakan pengobatan jamu itu adalah RS Persahabatan Jakarta, RS Kanker Dharmais Jakarta, RSAL Mintohardjo Jakarta, RS dr. Soetomo Surabaya, RS dr. Sardjito Yogyakarta, RS Ortopedi Surakarta, RS Sanglah Bali, RS Adam Malik Medan, RS Kandau Menado, RS Wahidin Makassar dan RS Saiful Anwar Malang.     Klinik jamu juga akan didirikan di tingkat Puskesmas yang diberi nama Pojok Jamu. "Tapi kalau untuk puskesmas bukan untuk pengobatan, hanya pencegahan, untuk menjadi sehat," ujar Agus.     Kemenkes saat ini sedang melakukan formularium atau penetapan formula yang terbukti secara ilmiah terhadap jamu yang ada di Indonesia.     Agus menyebut pada 2014 ditargetkan minimal 20 formularium jamu dan dua tanaman obat tunggal diakui Badan Kesehatan Dunia (WHO) dampak klinisnya.     Uji klinis disebut Agus dapat dilakukan di klinik jamu di rumah sakit tempat pasien yang berobat dengan jamu akan dicatat testimoninya dan diberi terapi jamu dengan protokol yang sama dan dosis sama. "Itu kan hasilnya sama dengan uji klinis," ujarnya.     Sedangkan jenis penyakit yang akan diprioritaskan adalah penyakit yang banyak diderita masyarakat seperti diabetes, hipertensi dan asam urat.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com