Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Puasa Bisa Menyembuhkan?

Kompas.com - 06/09/2010, 14:46 WIB

Sudah ratusan tahun puasa digunakan sebagai terapi untuk masalah kesehatan. Selain sebagai penguras racun, puasa juga dimanfaatkan untuk meremajakan kondisi tubuh. Bapak kedokteran, Hipokrates, juga telah menuliskan betapa puasa mampu membantu tubuh menyembuhkan diri.

Sebagian besar agama di dunia ini juga menggunakan puasa sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan fisik dan terutama mencerahkan spiritual. Di bulan Ramadan ini misalnya, dianjurkan untuk berpuasa dan lebih banyak berdoa atau beribadah untuk menyehatkan jiwa dan raga.

Puasa bisa menyembuhkan karena memberikan waktu bagi tubuh beristirahat. Secara khusus, organ pencernaan diberi waktu cuti dan tugas rutin mencerna makanan. Banyaknya energi yang tadinya digunakan untuk mencerna itu kemudian dapat dialihkan untuk proses penyembuhan dan regenerasi sel-sel.

Selain itu, puasa juga mencegah lebih banyak lagi zat racun yang memasuki tubuh. Organ hati dalam hal ini bisa melakukan metabolisme dan pengeluaran racun secara lebih efektif. Sistem kekebalan tubuh juga rehat dari tugas mengusir racun yang berasal dari makanan, air, maupun udara.

Selama hari-hari pertama puasa, tubuh membakar simpanan gula yang disebut glikogen. Setelah itu, tubuh mulai membakar lemak untuk bahan bakar, sementara otak terus memerlukan gula darah. Di hari selanjutnya, sejumlah jaringan otot dipecah menjadi asam amino yang kemudian diubah oleh hati menjadi glukosa untuk makanan otak.

Setelah itu masuk kondisi yang disebut ketosis, ketika hati mengubah simpanan lemak menjadi zat kimia keton, yang dapat digunakan oleh otak, jantung, dan otot sebagai energi. Selama periode ini, mungkin berat badan berkurang sekitar 1 kg karena pembakaran lemak meningkat, racun-racun dari tumpukan lemak yang dilepaskan ke aliran darah dimetabolisme oleh hati dan ginjal.

Umumnya, sepanjang periode inilah, ketika tubuh sudah beradaptasi dan tidak lagi kelaparan, terjadi peningkatan energi dan kesadaran rasa yang meningkat pula. Peningkatan ini juga mencakup pikiran dan jiwa yang semakin cerah. (GHS/rin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com