Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Angka Kemiskinan Turun

Kompas.com - 22/09/2010, 11:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah pada tahun 2011 menargetkan penurunan tingkat kemiskinan menjadi 11,5-12,5 persen dari 13,3 pesen pada 2010.

Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, guna mencapai sasaran tersebut maka strategi dan arah kebijakan lintas bidang dilakukan bermacam cara.

"Kegiatan pembangunan infrastruktur yang dibiayai melalui APBN, misalnya, dengan total anggaran Rp 50 triliun, akan mampu menciptakan sekitar 1,4 juta pekerja selama satu tahun," kata Lukita dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Selasa (21/9/2010).

Rapat yang membahas asumsi makro yang digunakan dalam RAPBN 2011 dihadiri, antara lain, Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution.

Dalam rapat itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan memperkirakan, hingga akhir tahun 2010 jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 31,02 juta jiwa (13,3 persen) dan 19,93 juta jiwa atau 64,2 persen di antaranya tinggal di perdesaan. Pada 2009 lalu angka kemiskinan mencapai 14,15 persen.

Lukita mengatakan, korelasi antara asumsi makro yang dipakai dalam APBN erat kaitannya dengan target pengangguran sehingga dalam memperhitungkan tingkat pengangguran terbuka dan penyerapan tenaga kerja untuk setiap target pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah memperhitungkan bahwa pencapaiannya 1 persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap kesempatan kerja sebesar 400.000 orang. "Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen, diperkirakan pada tahun 2011 akan tercipta sekitar 2,5 juta kesempatan kerja baru," kata dia.

Pengurangan tingkat kemiskinan juga didukung dengan penambahan lahan pertanian sekitar 519,5 ribu hektar selama periode 2006-2009. "Kami juga telah menerbitkan beberapa peraturan. Yang terkait dengan anggaran dari Kementerian Lingkungan Hidup, dalam RAPBN 2011, kenaikan anggarannya lebih dari 100 persen," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com