Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 dari 10 Karyawan Tak Sempat Makan Siang

Kompas.com - 28/09/2010, 18:34 WIB

KOMPAS.com - Setiap kantor pasti menerapkan aturan jam makan siang selama 1 jam. Namun berdasarkan penelitian, rata-rata orang hanya membutuhkan waktu 16 menit untuk makan siang. Hal ini menyedihkan, karena waktu yang ditawarkan untuk rehat dari segala aktivitas tidak dapat dimanfaatkan dengan baik.

Survei yang digelar oleh perusahaan kapsul gel WindSetlers di Inggris ini juga mengungkapkan bahwa dua pertiga dari 5.000 karyawan yang disurvei ternyata memilih untuk makan di meja kerjanya sambil meneruskan pekerjaan. Sedangkan satu dari 10 orang mengaku tidak pernah mendapatkan waktu istirahat siang. Yang mengejutkan lagi, hanya 3 persen dari mereka yang disurvei yang mengambil jatahnya secara penuh (satu jam).

Tekanan pekerjaan kadangkala mengharuskan kebanyakan orang untuk hanya memanfaatkan seperempat dari jatah jam makan siang. Para manajer sumber daya manusia adalah kelompok karyawan yang makan siangnya paling cepat. Lebih dari separuh mengaku hanya makan selama 10 menit. Sebaliknya, karyawan yang paling lama menghabiskan jam makan siang adalah customer service. Enam dari 10 karyawan layanan pelanggan ini melewatkan satu jamnya dengan maksimal, meskipun pekerjaan masih menumpuk.

"Melewatkan jam makan siang tampaknya jadi tren umum, padahal ini bisa berpengaruh buruk pada kesehatan," ujar ahli nutrisi Dr Chris Fenn. "Makan cepat-cepat membuat kita menelan lebih banyak udara daripada biasanya, sehingga menambah ketegangan pada sistem pencernaan. Udara yang terjebak ini bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Cobalah untuk makan lebih pelan, dan nikmati santapan Anda."

Penelitian ini juga menemukan bahwa seperempat karyawan memilih untuk membungkus makanan sejak awal resesi, dengan tujuan menghemat pengeluaran.

Dengan penelitian ini, semoga saja Anda lebih tega meninggalkan pekerjaan dan bersenang-senang untuk makan di luar. Ini fasilitas dari perusahaan untuk karyawan, lho. Mengapa tidak dimanfaatkan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com