Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latihan Kardio atau Latihan Beban, Bagus Mana Ya?

Kompas.com - 05/10/2010, 13:25 WIB

KOMPAS.com - Pusat kebugaran menawarkan ragam pilihan latihan. Semua alat gym tersedia, Anda hanya perlu memilihnya sesuai kebutuhan. Apakah latihan kardio dengan treadmillstepper, atau dengan latihan aerobik, atau latihan kekuatan otot dengan alat-alat gym sesuai sasaran otot yang ingin dikencangkan.

Persoalannya bukan sekadar memilih alat olahraga. Namun latihan seperti apa yang lebih efektif untuk mencapai tujuan Anda. Inilah yang selalu menjadi perdebatan. Untuk menjawabnya, Women's Health mengadakan penelitian dan berinteraksi dengan pakar di bidangnya. Prinsipnya setiap orang menginginkan latihan yang proporsional dan memberikan semua manfaat yang dibutuhkan tubuh, bukan sekadar berkeringat.

Jika tujuannya membakar lemak
Lebih baik: latihan beban

Latihan beban selama satu menit membakar 8 - 10 kalori. Sedangkan satu menit berlari atau bersepeda bisa membakar 10 - 12 kalori, kata Wayne Westcott, PhD, direktur riset di South Shore YMCA, Quincy, Massachusetts. Meski begitu, kardio memberi manfaat lebih kecil. Mengapa? Karena latihan beban membuat metabolisme tubuh meningkat hingga satu jam setelah latihan. Saat inilah tubuh Anda sedang berusaha keras untuk menyembuhkan kembali otot-otot yang tadi dilatih. Kalori juga terbakar dalam masa pemulihan otot ini, kata Westcott.

"Jadi jika Anda membakar 200 kalori dengan mengangkat beban, sebenarnya Anda telah membakar total 250 kalori," tambahnya.

Fakta lain seputar latihan beban adalah pada setiap pembentukan otot dengan beban latihan 1,2 kg sama dengan membakar 120 kalori dalam sehari.

Jika tujuannya mengusir stres
Lebih baik: Kardio

Latihan kardio membuat pikiran lebih jernih. Sebuah studi pada Jurnal Ilmu Olahraga di Eropa (2005), menunjukkan bahwa melakukan aktivitas aerobik selama 15 menit, 2-3 kali seminggu dapat mengurangi ketegangan secara signifikan. Semakin bertambah intensitasnya, 3-5 kali seminggu, tubuh lebih fit dengan peningkatan sebesar 50 persen.

"Kardio meningkatkan level serotonin di otak," kata Madhukar Trivedi, MD, direktur University of Texas Southwestern Medical Center Mood Disorders Research Program.

Fungsi serotonin dalam tubuh adalah sebagai modulator kapasitas kerja otak, termasuk juga regulasi stabilitas emosi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com