Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Penyebab Darah Tinggi

Kompas.com - 07/10/2010, 16:30 WIB

Kompas.com- Meski dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi kemajuan penting dalam penanganan penyakit darah tinggi, namun para ahli belum mengetahui dengan pasti penyebab tekanan darah tinggi. Hingga para ilmuwan dari Inggris berhasil mengungkap adanya kesalahan mekanisme tubuh yang menyebabkan hipertensi.

Tekanan darah tinggi adalah istilah untuk menunjukkan kondisi di mana aliran darah pada arteri dirasa bertekanan terlalu tinggi. Tekanan darah akan dinyatakan tinggi jika angkanya konsisten pada angka 140 mm Hg per 90 mm Hg.

Menurut tim peneliti dari Universitas Cambridge dan Nottingham Inggris, tekanan darah dikontrol oleh hormon yang disebut angiotensis. Jika jumlah hormon itu terlalu banyak akan memicu pembuluh darah berkontrasi sehingga tekanan darah meningkat.

Para ilmuwan yang sudah 20 tahun bergelut mencari tahu hormon itu pada akhirnya berhasil mengungkap cara menghambat pergantian (switch) yang menyebabkan hormon menjadi over produksi sehingga tekanan darah tinggi bisa dicegah.

"Kami telah menemukan langkah pertama dari proses utama dalam pengendalian tekanan darah. Penemuan ini akan membuka kemungkinan strategi terbaru dalam penanangan dan pencegahan hipertensi," kata Profesor Robin Carrell dari Universitas Cambridge.

Ikhwal penemuan ini berawal dari riset yang dilakukan Carrell dan timnya mengenai pre-eklampsia, gangguan kehamilan akibat tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang bisa membahayakan nyawa. Diperkirakan tiap tahunnya 5000 ibu hamil meninggal karena kondisi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com