Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Gendong Bisa Bikin Tulang Punggung Meliuk

Kompas.com - 26/10/2010, 14:51 WIB

KOMPAS.com - Tulang punggung bertugas menjaga postur serta melindungi sistem saraf tubuh kita. Jika terluka atau memiliki kondisi tidak sempurna, akan berdampak pada tubuh. Karenanya, tulang punggung harus dijaga sebaik mungkin agar kesehatan serta postur tubuh tetap terjaga. Sayangnya, keseharian kita sehari-hari bisa memengaruhi kesehatan tulang punggung kita, termasuk posturnya. Apa saja yang perlu diketahui oleh para orangtua agar kesehatan tulang punggung si kecil bisa terjaga baik?

Beberapa waktu lalu, Kompas Female sempat berbincang dengan Travis Fisher, B.Sc, DC, seorang chiropractor dari Lifestyle Chiropractor, di Ming Village, Senayan City, Selasa (24/10/2010). Menurut pria yang sudah tinggal di Indonesia selama 2 tahun ini, sudah menjadi permasalahan global bahwa masyarakat yang tinggal di perkotaan memiliki masalah pada tulang punggung. Khususnya, menurut Fisher, karena di generasi kita, yang banyak berkutat dengan komputer, ponsel, dan banyak duduk (baik di kantor ataupun di mobil) tak heran, banyak dari kita memiliki posisi tubuh yang melengkung ke depan.

Hal ini memang sudah makin banyak terlihat, khususnya di orang dewasa masyarakat perkotaan. Namun, saat ini sudah makin banyak anak-anak yang mengikuti gaya hidup orangtuanya yang juga seperti ini. Menurut Fisher, salah satu perbedaan yang paling mencolok dari penduduk di Jakarta dan penduduk di negara barat adalah kebiasaan berolahraga.

"Nampaknya, masyarakat di Jakarta tidak memiliki kebiasaan untuk berolahraga secara rutin yang cukup. Banyak pula yang perokok, banyaknya polusi di sekitar, serta makanan yang tidak sehat semua ini memperparah penyakit, memperlama penyembuhan. Di Indonesia juga nampaknya masih kurang banyak pengetahuan mengenai kesehatan. Hal-hal semacam ini bisa memengaruhi kondisi kesehatan, termasuk tulang punggung," jelasnya lagi

Dijelaskan Fisher, kebiasaan untuk tidak berolahraga, cara duduk yang tidak benar, aktivitas sehari-hari lebih banyak duduk, ditambah stres, dan hal-hal lainnya bisa sebabkan masalah pada tulang punggung. Fisher yang juga menangani tulang punggung pada bayi mengatakan, bahwa karena gaya hidup, banyak dari kita yang mengalami permasalahan tulang punggung. Hal-hal seperti fisik, emosi, dan kimiawi bisa memengaruhi kesehatan tulang punggung. Beberapa tips dari Fisher untuk menjaga tulang punggung anak-anak antara lain;

Saat ada di ruang alam, seperti di atas pasir atau tanah yang aman dari benda tajam, biarkan anak berlari dengan telanjang kaki. Sejatinya, kita ini masih keturunan dari manusia zaman purba, yang sudah berevolusi akibat adaptasi. "Di bagian telapak kaki kita sudah ada otot-otot untuk mencengkeram. Sama seperti pada zaman purba. Otot-otot tersebut difungsikan untuk mencengkeram tanah, pasir, alam, pada umumnya. Nah, hal-hal seperti itu harus diberdayakan agar semua otot kita benar-benar terbangun," jelasnya.

Selain itu, banyak pula hal-hal kecil yang sepele, tetapi pada akhirnya penting untuk tubuh, seperti cara menenteng tas, dan posisi tidur. "Anak saya tidur dengan posisi tengkurap, baiknya dibiarkan atau tidak?" tanya seorang ibu kepada Fisher. Ia menjawab, "Hal ini sangat tidak dianjurkan. Karena dalam posisi tengkurap, kepala si bayi terpaksa menengok ke salah satu sisi untuk bernapas. Bayangkan Anda berada dalam posisi seperti itu selama 7-9 jam sehari. Anak-anak masih berada dalam proses perkembangan. Jika ia terus menengok, lama kelamaan tulang punggungnya akan bermasalah. Apalagi sepertiga dari masa hidup kita adalah untuk tidur, dan hal itu memang kita butuhkan."

Fisher menyarankan untuk mengajak si anak perlahan-lahan untuk mengubah posisi tidurnya. "Si kecil memang akan membenci kita untuk ini, tetapi ini kan untuk kepentingan kesehatannya di masa depan. Jadi, lebih baik ia ribut sekarang daripada bermasalah saat ia sudah dewasa," ujar Fisher. Jangan lupa untuk memerhatikan lengkungan yang ada di leher belakang saat kita berbaring. Lengkungan tersebut harus diberikan bantalan yang tepat. Bantal yang terlalu tinggi akan membuat tulang punggung kita jadi membungkuk. Saat ini sudah ada bantal yang didesain untuk menyangga lengkungan pada leher yang berada di antara pundak dan kepala.

Satu lagi yang disampaikan Fisher saat berbincang dengan Kompas Female adalah cara masyarakat Indonesia yang pada umumnya senang menggendong bayi menggunakan selendang. "Ketika kita menggendong bayi menggunakan selendang, perhatikan bentuk tubuhnya, dia pasti terpaksa meliuk. Seringkali membebankan pada salah satu sisi tubuhnya. Hasilnya, tulang punggung pun meliuk. Berapa lama dalam sehari ia digendong? Itu pun akan menyebabkan masalah pada tulang punggung pada akhirnya. Baiknya menggendong bayi dengan memerhatikan tulang punggungnya. Misal, dengan menggendong menggunakan alat gendong bayi khusus yang membuat punggungnya tegak, memberikan ruang pula untuk kakinya. Bisa ditaruh di depan atau di punggung orang yang menggendong," jelas Fisher.

Lalu, bagaimana dengan cara gendong di samping ibu? Biasa kita melihat ibu menggendong anaknya dengan menyampirkan anak di pinggang ibu dalam waktu yang lama. Fisher mengutarakan keberatannya, "Sama saja, hal itu cuma akan menaruh beban pada punggung bawah orang yang menggendong dan membuat si bayi harus memberi beban pada tulang punggungnya juga. Ia terpaksa melebarkan kaki dan menengok ke arah depan terus menerus."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com