Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Waspadai Malaria di Mentawai

Kompas.com - 02/11/2010, 18:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan mengkhawatirkan munculnya wabah malaria di Mentawai, Sumatera Barat, daerah yang belum lama ini digoyang gempa dan tsunami.

"Yang harus diwaspadai adalah diare, sebagai penyakit umum terjadi karena sanitasi lingkungan buruk, dan malaria karena daerah itu termasuk daerah rawan malaria," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih ketika ditemui seusai melantik pejabat eselon I di lingkungan Kemenkes di Jakarta, Selasa (2/11/2010).

Berbagai tindakan, menurut Menkes, telah dilakukan Kemenkes sebagai upaya mengurangi risiko munculnya wabah tersebut yang diawali dengan menyemprotkan desinfektan di lokasi pengungsian.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, penyemprotan desinfektan telah dilakukan Kemenkes dengan bekerja sama Dinas Kesehatan setempat untuk mengontrol populasi lalat dan nyamuk.

Selain itu, Tjandra mengatakan, profilaksis malaria sudah diberikan pada 231 orang relawan yang bekerja di wilayah tersebut. "Obat anti-malaria juga cukup banyak tersedia dan setiap tim yang berangkat ke daerah terpencil dibekali OAM dan kelambu. Stok kelambu tersedia dari pusat dan ada rencana bantuan dari UNICEF," ujarnya.

Direktorat P2PL Kemenkes juga telah mengirimkan ke Mentawai obat-obatan untuk mengantisipasi malaria. Untuk sanitasi lingkungan, Kemenkes juga telah membicarakannya dengan Dinas Pekerjaan Umum setempat dan akan ditindaklanjuti secepatnya.

Sementara itu, untuk bencana meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta, Menkes menyatakan antisipasi antara lain dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit ISPA sebagai dampak hujan abu yang terus menerus terjadi.

"Merapi sudah ditangani dengan baik oleh tim kesehatan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Yang diwaspadai itu ISPA, bisa iritasi tenggorokan dan paru-paru juga, mata dan kulit," kata Menkes.

Kemenkes telah membagikan sedikitnya 50 ribu masker untuk masyarakat agar tidak menghirup debu letusan Gunung Merapi meskipun Menkes menyarankan agar warga tetap berada di rumah hingga letusan berakhir. "Kalau nggak perlu benar, nggak usah keluar rumah, kalaupun harus keluar rumah, gunakan masker," ujar Menkes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com