Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Berharap "Keajaiban" Muncul

Kompas.com - 03/11/2010, 04:39 WIB

Washington, Selasa - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Senin (1/11), selama 11 jam berturut-turut memohon kepada warga di Negara Bagian Pennsylvania agar memenangkan Demokrat. Ia mengharapkan keajaiban, berupa kemenangan Demokrat dalam pemilu, Selasa.

Pada pemilu pertengahan ini (midterm election) warga AS memilih 37 dari 100 kursi Senat AS dan memilih 435 kursi House of Representatives (DPR). Jabatan Obama tidak akan terganggu hingga 2012. Namun, kemenangan Republik di Senat dan DPR, yang terlihat dari hampir semua hasil jajak pendapat, akan membuat Republik mementalkan semua kebijakan Obama.

Ada juga pendapat yang mengatakan, Demokrat tetap kokoh sebagai mayoritas di DPR dan Senat, tetapi pandangan seperti itu hampir mustahil.

Warga AS kecewa kepada Obama, yang dianggap tidak mampu membangkitkan ekonomi, warisan Republik di bawah pemerintahan George W Bush selama delapan tahun hingga Januari 2009.

Gerakan Tea Party, kelompok sempalan Republik, di dalamnya termasuk Sarah Palin, menghantam Obama terus-menerus soal kinerja ekonomi AS yang tak kunjung pulih. ”Kini kita berharap akan ada permulaan baru bersama warga AS,” kata Ketua Komite Nasional Partai Republik Michael Steele.

Akan berdampak lama

Obama tidak bersikap pasrah. Ibu Negara Michelle Obama juga terus berkampanye. Obama mencoba mengingatkan warga akan beberapa hasil yang dicapai, seperti peluncuran peraturan yang mengendalikan kerakusan korporasi Wall Street, pembangkrut ekonomi AS dan global.

Obama berhasil meluncurkan peraturan di bidang jaminan layanan kesehatan untuk melindungi kaum minoritas, yang terbengkalai di bawah kekuasaan Republik. Obama juga mengingatkan bahwa kemenangan Republik akan memberi dampak negatif selama bertahun-tahun ke depan pada kehidupan sosial ekonomi AS. ”Kita akan menghadapi dampak selama beberapa dekade,” kata Obama.

Obama mengingatkan, Partai Republik-lah yang menjerembabkan ekonomi AS pada tahun 2008, yang membuat satu dari setiap 10 warga AS menjadi penganggur.

Para ekonom kawakan AS, seperti Paul Krugman dan Joseph E Stiglitz, juga waswas jika Republik menang. Senjata kapitalisme dan mekanisme pasar bebas yang diandalkan Republik melahirkan pertumbuhan spektakuler sekaligus juga spekulasi di bursa global, yang menghancurkan sejumlah korporasi raksasa AS.

”Jangan lupa, kita mencapai sejumlah kemajuan dan kita sudah bergerak sesuai arah,” kata Obama.

Namun, Ketua Partai Republik di DPR AS John Boehner membalas dengan mengatakan, ”Kita tidak sabar lagi menunggu dua tahun lagi, seperti dua tahun sebelumnya.”

(AP/AFP/REUTERS/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com