Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Nyaris Diseret Lahar Dingin

Kompas.com - 04/11/2010, 20:43 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Sungai Bebeng dan Putih di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang yang berhulu di Gunung Merapi, Kamis (4/11/2010) banjir lahar mengusul hujan deras mengguyur puncak Merapi.

Banjir lahar dingin dengan air berwarna coklat tersebut membawa material dari puncak Merapi berupa pasir dan batuan vulkanik.

Seorang warga Jrakah, desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Pawiro, mengatakan, banjir lahar di Sungai Bebeng sangat kuat dan menghanyutkan ratusan pohon sengon milik warga.

Banjir lahar bahkan nyaris menyeret jembatan yang menghubungkan Dusun Jombong Desa Sudimoro dengan Desa Nglumut.

Jembatan setinggi 2,5 meter tersebut rusak di beberapa bagian.

Warga Desa Sudimoro, Sobirin mengatakan, arus air menggerus tiang jembatan sehingga miring.

Pagar jembatan juga rusak karena air meluap hingga atas jembatan. Ketinggian air sekitar empat meter.

Menurut Pawiro, kawasan Kali Bebeng selama ini tidak dialiri air sehingga dimanfaatkan warga untuk menanam salak dan ratusan pohon sengon. Namun begitu banjir lahar terjadi semua pohon ersebut hanyut.

Saat ini di bekas lahan tersebut terdapat timbunan pasir tebal dan bebatuan. Batu-batu tersebut sebelumnya belum ada dan diduga berasal dari puncak Gunung Merapi.

Banjir lahar juga terjadi di Sungai Putih dengan ketinggian air sekitar lima meter.

"Banjir cukup besar dan berbau belerang. Ketinggian air hampir menyentuh jembatan," kata warga Dusun Sabrangkali, Kecamatan Ngluwar, Miftahul Huda.

Banjir tersebut membawa material vulkanik Merapi berupa batu dan pasir yang menumpuk di tepi sungai.

Aliran lahar dingin juga terjadi di Sungai Senowo di Kecamatan Dukun. Dari atas jembatan Talun, Kecamatan Dukun terlihat bebatuan material Merapi terbawa arus sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com