Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mancung Bukan Hidung Ideal

Kompas.com - 05/11/2010, 13:35 WIB

Saking banyaknya pasien operasi hidung, Iran secara tidak resmi dinobatkan sebagai ibu kota operasi hidung dunia. Mengalahkan Brasil dan Amerika Serikat. Di negeri itu, diperkirakan ada 100.000 operasi hidung tiap tahun.

Pada tahun 2006, misalnya, di Teheran tercatat ada 35.000 operasi hidung. Bandingkan, pada tahun yang sama, di seluruh Inggris hanya ada 6.000 operasi hidung.

Itu sebabnya profesi dokter bedah plastik dengan spesialisasi hidung dan wajah menduduki peringkat atas penghasil uang paling banyak. Di Teheran saja, ada 3.000 dokter bedah plastik yang membuka praktik. Setiap hari seorang dokter mengoperasi dua-tiga hidung. Namun, ada pula dokter tanpa kualifikasi memadai yang nekat terjun sebagai dokter bedah hidung.

Bisa ditebak, departemen kehakiman mau tidak mau lebih aktif dalam hal penanganan kasus malapraktik. Antara tahun 2001 dan 2004, ada 2.715 kasus malapraktik yang berbuntut pencabutan lisensi 459 dokter dan penangguhan izin 21 dokter lainnya.

Walau demikian, tetap saja peminat operasi hidung tidak berkurang. Mereka rela mengeluarkan uang antara 3.000 dollar AS dan 5.000 dollar AS untuk sekali operasi. Bahkan, di negara tersebut tersedia kredit operasi hidung untuk membantu nasabah mempercantik wajahnya.

Jumlah 3.000 dollar AS-5.000 dollar AS itu kira-kira 30 persen-50 persen dari pendapatan per kapita Iran yang 10.939 dollar AS menurut data Dana Moneter Internasional 2009 atau 11.575 dollar AS menurut data Bank Dunia 2009.

Ambisi penduduk Iran atas operasi hidung mungkin terkait dengan kewajiban menutup seluruh tubuh, terutama bagi kaum perempuan. Mereka tidak boleh memperlihatkan rambut dan lekuk tubuh. Mereka hanya dapat mempertontonkan wajah. Wajar kiranya mereka menganggap kurang indah jika hidung yang terlihat orang lain berbentuk besar dan bengkok.

Selain mempercantik wajah, hidung yang bagus juga aksesori tepat untuk hijab alias busana tertutup plus kerudung di kepala. Bagi mereka, bagian wajah yang paling terlihat adalah hidung. Bukan mata, karena umumnya mereka bermata besar dan indah. Di negeri tersebut operasi plastik lain, seperti tummy tuck untuk merampingkan perut, tidak populer.

Banyak orangtua yang memberi hadiah kelulusan berupa operasi hidung bagi anaknya yang berhasil menyelesaikan sekolah, ujian masuk perguruan tinggi, atau kuliah.

Niloovar, rekan kami yang jelita di Teheran, juga tetap ingin memperbaiki hidungnya. Padahal, bagi kami, dilihat dari segala sisi dia cantik. ”Hidung saya terlalu tinggi. Kelak saya ingin operasi. Kalau sekarang, saya masih takut,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com