Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maksimalkan Kekuatan Anti Kanker Brokoli

Kompas.com - 13/11/2010, 11:24 WIB

Kompas.com - Cara pemasakan brokoli yang salah bisa menyebabkan kandungan pelawan kanker yang terdapat dalam sayuran berwarna hijau ini hilang. Namun, kini ada cara yang pasti untuk memaksimalkan anti kanker dari brokoli.

Ilmuwan dari Universitas of Illinois, Amerika Serikat, berhasil menemukan cara untuk memaksimalkan kekuatan anti kanker dalam brokoli. Caranya adalah dengan memanaskan brokoli dalam batas suhu tertentu sehingga zat pelawan kanker yang disebut sulforaphane tidak hilang.

Penemuan yang dilakukan Elizabet Jeffery itu membuat kandungan sulforaphane dalam brokoli meningkat. Sulforaphane merupakan salah satu kandungan anti kanker paling kuat yang terdapat dalam tanaman. "Kandungan ini bekerja dengan meningkatkan enzim dalam liver untuk menghancurkan zat kanker yang masuk ke tubuh lewat makanan atau lingkungan," katanya.

Ia menjelaskan, untuk memicu pengeluaran sulforaphane ini agak sulit. Pasalnya sulforphane ini berkaitan dengan molekul gula lewat ikatan sulfur. Ketika enzim brokoli memacahkan gula untuk mengeluarkan sulforphane, sulfur pengikat protein bisa menghabuskan sulforphane ini dan membuatnya tidak aktif.

"Meski bakteri dalam usus kita mungkin bisa mengeluarkan sulforphane, namun kita tidak punya enzim untuk mengeluarkannya dari jaringan tubuh. Karena itu yang terbaik adalah mendapatkan enzim itu dari brokoli," kata profesor dari departemen ilmu pangan dan nutrisi ini.

Itu sebabnya ia dan timnya melakukan beberapa eksperimen pemanasan untuk mencari tahu pada titik apa enzim brokoli yang mengeluarkan sulforphane ini dihancurkan.

"Waktu pemanasan 10 menit dalam suhu 60 derajat celcius adalah yang paling tepat untuk mendapatkan kandungan anti kanker dari brokoli. Untuk konsumen di rumah, sebaiknya kukus brokoli selama 3-4 menit sampai terasa sedikit lunak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com