Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Tunggal Lebih Bahagia?

Kompas.com - 16/11/2010, 14:04 WIB

Kompas.com - Anak tunggal memang lekat dengan stereotip manja. Maklum saja perhatian kedua orangtua pasti tercurah padanya seorang. Fakta baru mengungkapkan bahwa anak tunggal merasa hidupnya lebih bahagia.

Penelitian yang bertajuk The Understanding Society yang dilakukan oleh Institute for Social and Economic Research mengungkap bahwa kebahagiaan seorang anak berkurang seiring dengan banyaknya jumlah saudara mereka.

Survei yang dilakukan terhadap 2.500 anak itu juga menemukan bahwa anak tunggal tidak perlu bersaing dengan saudara untuk mendapatkan perhatian orangtua. Hal lain yang dianggap membuat bahagia adalah tidak perlu berbagai kamar dengan saudara-saudara.

Lebih dari separuh anak yang disurvei itu menjawab mereka pernah di-bully oleh saudaranya. Sementara itu satu dari sepertiga anak mengakui mereka sering dipukul, ditendang atau didorong. Tak sedikit juga anak yang mengeluh tidak menyukai nama julukan yang diberikan saudara mereka serta adanya barang-barang yang dicuri.

Dr.Ruth Koppard, psikolog anak mengatakan, dengan makin banyaknya jumlah anak dalam keluarga, biasanya berkurang pula keleluasaan pribadi (privacy). "Banyak anak-anak yang merasa terpaksa harus berbagi kamar dengan kakak atau adiknya," katanya.

Kendati begitu, 7 dari 10 anak yang disurvei itu mengatakan mereka "sangat puas" dengan kehidupan yang dijalani saat ini.

Hasil survei ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa anak tunggal cenderung lebih kesepian, egois, dan manja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com