Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarum Suntik, Sumber Penularan Utama

Kompas.com - 25/11/2010, 16:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren kasus HIV/AIDS di DKI Jakarta menunjukkan hampir 70 persen penularan virus HIV disebabkan oleh pemakaian jarum suntik secara bergantian oleh pengguna narkoba.  Sedangkan 20 persen sisanya disebabkan oleh perilaku seks bebas dan seks menyimpang.

Berdasarkan data tahun 2010 yang dirilis Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta, dari 1238 kasus, 603 kasus berasal dari jarum suntik pengguna narkoba. Sementara itu 585 kasus berasal dari hubungan heteroseksual. Yang memprihatinkan adalah rata-rata orang terinfeksi berusia 19-25 tahun.

"Window period virus ini cukup lama sekitar 5-10 tahun, karena itu baru di usia 25-44 tahun baru ketahuan kalau positif, padahal sudah terinfeksi sejak masih SMP," kata John Alubwaman, kepala bidang promosi dan pencegahan KPAP DKI Jakarta, dalam acara press conference peringatan Hari AIDS Sedunia (25/11/2010).

Tema besar yang diangkat dalam Hari AIDS Sedunia tahun ini adalah Akses Universal dan Hak Asasi Manusia dengan sub tema nasional Stop AIDS, Tingkatkan Hak dan Akses Pendidikan untuk Semua. Rohana Manggala, sekretaris KPAP DKI Jakarta menjelaskan, tujuan dari tema ini adalah memastikan ODHA memiliki kesempatan untuk menikmati pendidikan setara dengan orang yang sehat.

"Kami berharap dana BOS untuk anak ODHA bisa diterima secara utuh tanpa perbedaan," katanya.

Lebih lanjut John menjelaskan semua pihak harus mengantisipasi terjadinya diskriminasi dalam dunia pendidikan, "Sekarang ini ODHA sudah sulit mendapatkan pekerjaan, bukan tidak mungkin nantinya mau sekolah saja harus tes HIV dulu. Padahal tidak boleh ada paksaan dalam melakukan tes HIV," paparnya.

Tahun ini perayaan Hari AIDS akan dipusatkan di sekitar bundaran HI pada tanggal 1 Desember 2010. Rangkaian kegiatan sudah disiapkan hasil kerjasama berbagai pihak seperti Pemprov DKI, LSM, dan swasta, termasuk Unilever yang memiliki program duta Jakarta Stop AIDSnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com