Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keguguran, Haruskah Dikuret?

Kompas.com - 03/12/2010, 08:43 WIB

KOMPAS.com "Saya seorang istri berusia 26 tahun. Saya mengalami keguguran di usia kehamilan 6 minggu (kehamilan pertama), tapi kata dokter, saya tidak perlu dikuret karena sudah bersih. Dokter hanya memasukkan obat ke vagina saya dan meresepkan obat minum. Yang ingin saya tanyakan, apakah tidak berbahaya kalau tidak dikuret? Kata orang-orang, kalau tidak dikuret, bisa menyebabkan kanker rahim, benarkah? Apakah saya bisa segera hamil kembali?" (Mariana, Tangerang)

Menurut dr Judi Januadi Endjun, SpOG, Subbagian Fetomaternal, Departemen Obstetri dan Ginekologi, RSPAD Gatot Subroto, keguguran yang terjadi pada kehamilan di bawah 6 minggu umumnya disebabkan oleh kelainan kromosom, dan hal ini memerlukan pembuktian analisis genetik, misalnya di Lembaga Eijkman, Jakarta. Bila kegugurannya sudah komplet (lengkap), memang tidak perlu dikuret. Tindakan kuret hanya dilakukan bila masih ada sisa kehamilan yang cukup banyak, atau masih terjadi perdarahan banyak.

Tidak ada hubungan antara keguguran yang tidak dikuret dan kanker rahim karena kanker rahim disebabkan oleh virus HPV.

Anda bisa saja segera hamil setelah dokter kandungan Anda memeriksa status kesehatan Anda dan analisis sperma suami hasilnya normal. Apabila masih ada kelainan atau penyakit pada Anda dan atau suami, program kehamilan ditunda dulu; lakukan pengobatan sampai Anda dan suami dinyatakan sudah boleh hamil.

Untuk mencegah berulangnya keguguran, lakukan kebiasaan hidup sehat (tidak merokok, tidak mengonsumsi junk food, tidak mengonsumsi alkohol, dan menghindari zat kimia berbahaya dalam kehidupan sehari-hari); segera berkonsultasi dengan dokter kandungan (misalnya, melakukan pemeriksaan USG vagina untuk melihat apakah ada kelainan organ kandungan, biakan kuman dari vagina, pap's smear untuk mendeteksi kelainan mulut rahim); serta analisis sperma oleh spesialis andrologi. Di luar itu hanya Yang Mahakuasa yang menentukan apakah Anda dan suami bisa memperoleh keturunan atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com