Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Victoria Beckham Punya Anak Perempuan

Kompas.com - 12/01/2011, 09:31 WIB

KOMPAS.com - Apakah Victoria Beckham memang sedang mengandung bayi perempuan, belum ada yang bisa memastikan. Sebab, Victoria dan sang suami sendiri mengaku tidak ingin mengetahui jenis kelamin bayinya hingga saat melahirkan nanti.

Meskipun demikian, tidak dipungkiri bahwa perempuan dengan tiga anak laki-laki ini memang sudah lama mendambakan anak perempuan. Yang menjadi pertanyaan, mungkinkah apa yang kita lakukan memengaruhi jenis kelamin bayi? Jawabannya, ya. Misalnya, Anda mungkin sudah sering mendengarkan saran untuk makan sayuran untuk menghasilkan bayi perempuan. Selain itu, ternyata ada metode lain yang bisa dicoba.

Makan keju lebih banyak
Sperma bisa dipengaruhi oleh lingkungan di dalam rahim. Mereka yang membawa kromosom Y -yang menghasilkan bayi laki-laki- memilih lingkungan yang bersifat alkali. Sedangkan mereka yang membawa kromosom X -yang menghasilkan bayi perempuan- bekerja lebih baik dalam lingkungan yang bersifat asam. Jadi, bila Anda ingin memiliki anak perempuan, makanlah lebih banyak produk olahan susu dan sayuran. Lalu, hindari makanan alkali seperti pisang dan daging yang diasinkan seperti bacon dan ham. Menurut statistik, pemakan sayur melahirkan lebih banyak bayi perempuan.

Tunda kehamilan
Saran ini memang tidak disarankan untuk mereka yang menikah pada usia di atas 35 tahun. Namun Dr Valerie Grant, peneliti bidang reproduktif di University of Auckland, meyakini bahwa perempuan dengan kadar testosteron yang tinggi lebih cenderung akan memiliki bayi laki-laki. Meskipun demikian, menurutnya, "Testosteron itu menurun seiring bertambahnya usia. Anda bisa saja memiliki enam anak laki-laki, lalu melahirkan anak perempuan di usia 40-an," katanya.

Stres saat bekerja
Pria yang memiliki pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi mengurangi kadar testosteronnya, dan meningkatkan peluang untuk menghasilkan bayi perempuan, demikian menurut para peneliti
di Ninewells Hospital di Dundee. Penelitian menunjukkan rasio normal dari 100 bayi perempuan yang lahir untuk setiap 105 bayi laki-laki, telah berubah menjadi 135 bayi perempuan dari setiap 100 bayi laki-laki, untuk para ayah yang punya pekerjaan stressful.

Tentukan waktu pembuahannya
Pada tahun 70-an, Dr Landrum Shettles dari Amerika melontarkan suatu gagasan kontroversial. Ia mengatakan, bayi laki-laki dihasilkan dari pembuahan yang sangat dekat dengan waktu ovulasi karena sperma berkromosom Y, yang secara alami lebih gesit namun usianya juga lebih singkat, berhasil mencapai telur lebih dulu.  Untuk mendapatkan bayi perempuan, tunggulah tiga hari atau lebih setelah ovulasi. Cara ini memberikan peluang sperma X yang usianya lebih panjang mendapat kesempatan lebih baik untuk mencapai telur. Dr Shettles mengklaim bahwa cara ini menghasilkan kesuksesan hingga 75 persen (untuk mendapat bayi perempuan).

Kenakan pakaian ketat
Dr Shettles juga mengatakan bahwa pria yang sering memakai celana dalam ketat dan mandi dengan air panas bisa merusak sperma berkromosom Y, sehingga meningkatkan peluang sperma X membuahi telur, dan menghasilkan bayi perempuan. Gagasan ini memang belum terbukti secara ilmiah; yang jelas celana yang ketat memang diketahui merusak kesehatan sperma.

Hindari sarapan
Sarapan memang wajib dilakukan untuk menambah energi pada pagi hari. Namun para peneliti di University of Exeter mendapati bahwa perempuan yang mengonsumsi lebih sedikit kalori di sekitar waktu pembuahan (1.750 kalori, dibandingkan dengan 2.250 kalori per hari) lebih memungkinkan peluang mendapatkan bayi perempuan.

Tentukan posisi bercinta
Ini tak kalah penting! Karena sperma Y berenang lebih cepat daripada sperma X, sebaiknya Anda menghindari posisi berdiri karena hal ini membuat sperma sangat dekat dengan telur. Otomatis, si Y akan mencapai "finish" lebih dulu. Selain itu, para perempuan sebaiknya juga jangan sampai orgasme. Orgasme perempuan dianggap akan meningkatkan pengeluaran alkali, sehingga mengurangi peluang menghasilkan bayi perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com