Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjerat Diet Ketat

Kompas.com - 25/01/2011, 13:45 WIB

Kompas.com - Diet ketat dapat menjerat kesehatan tubuh dalam jangka pendek maupun panjang. Alih-alih sehat dan langsing, tubuh malah bakal didera banyak masalah seperti dijelaskan berikut ini:

- Gangguan mental Mendadak mengurangi asupan kalori membuat tubuh "kaget", dan mental serta emosi pun berontak. Akibatnya orang menjadi mudah tersinggung, gampang marah, depresi, bisa mengalami gangguan seperti anoreksia dan bulimia.

- Kurang gizi Diet ketat berarti makanan yang diasup tidak beragam, tidak sehat-seimbang. Karena itu, lama kelamaan dapat menyebabkan kondisi kurang gizi, terutama zat besi yang bisa berujung anemia, vitamin B12, potasium, dan sodium.

Kekurangan potasium dan sodium cukup membahayakan karena elektrolit ini diperlukan untuk memelihara fungsi saraf dan otot-otot. Mineral ini juga berperan dalam mengatur detak jantung. Kadar potasium dan sodium yang sangat rendah dapat memicu serangan jantung.

- Kerusakan organ Diet ketat sangat membahayakan organ-organ vital, termasuk jantung, hati, ginjal, dan otak. Untuk menjalankan fungsi secara benar, organ-organ tubuh ini sangat bergantung pada energi yang diperoleh dari asupan karbohidrat.

Selama kita menjalankan diet ketat, konsumsi karbohidrat dan kalori otomatis berkurang, sehingga organ-organ ini tidak mendapat cukup pasokan energi dari sumber tersebut. Hasilnya, organ-organ tubuh akan mulai membakar jaringan otot untuk mendapat energi. Padahal, jaringan yang dibakar itu adlaah energi untuk otak.

- Osteoporosis Tak sedikit pelaku diet ketat jangka panjang yang menderita keropos tulang (osteoporosis). Ini karena diet ketat membuat asupan kalsium sangat sedikit. Karena itu, untuk kebutuhan fungsi organ tubuh, simpanan kalsium di dalam tulang bakal digerogoti dan makin menipislah tulang kita. (GHS/rin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com