Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Kering Pertanda Apa?

Kompas.com - 26/01/2011, 11:27 WIB

Kompas.com — Setiap kali mata berkedip, air mata akan melumasi mata sehingga mata bisa berfungsi dengan baik. Namun, ada berbagai gangguan yang bisa menyebabkan mata menjadi kering.

Mata kering, yang disebabkan oleh tidak memadainya jumlah dan kualitas air mata, dapat mengakibatkan timbulnya rasa tidak nyaman. Mata terasa panas, seperti berpasir, selain tampak bengkak dan merah.

Menatap komputer terlalu lama, minum alkohol berlebihan, sedang menderita pilek, cuaca berangin atau kering juga bisa meningkatkan penguapan pada kelenjar air mata sehingga mata menjadi kering. Mata kering yang berlangsung kronis (sudah lama) juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit autoimun seperti lupus.

Beberapa jenis obat-obatan juga bisa menimbulkan efek samping berupa mata kering. Misalnya obat diuretik (pelancar buang air kecil), antihistamin, antidepresan trisiklik, beberapa jenis obat jerawat, dan obat pereda nyeri berbahan dasar opium.

Meski umumnya mata kering tidak mengancam penglihatan, rasa tidak nyaman akibat kondisi ini sering mengganggu. Untuk mata kering kategori ringan, obat tetes mata yang bisa membasahi mata cukup membantu.

Sementara itu, untuk mata kering yang kronis, sebaiknya dilakukan pemeriksaan dokter. Pada beberapa kasus ada kalanya dibutuhkan tindakan medis.

Langkah pencegahan mata kering bisa dilakukan dengan cara mengenakan kacamata pada saat di luar rumah dalam cuaca kering atau berangin. Hindari mengarahkan pengering rambut, kipas angin, atau AC langsung ke mata karena akan meningkatkan penguapan air mata.

Saat menggunakan komputer, lakukan jeda setiap beberapa waktu. Jangan lupa mengedipkan mata secara sengaja dan berulang kali agar air mata dapat menyebar secara merata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com