Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Sinar UV, Cegah Kanker Kulit

Kompas.com - 02/02/2011, 14:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat dihimbau untuk lebih mewaspadai pajanan sinar ultraviolet (UV) yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit kanker kulit. Kontak dengan sinar matahari yang terlalu lama di antara waktu siang hingga sore sebaiknya dihindari, karena dapat meningkatkan risiko mengidap kanker kulit.

Menurut Sekretaris Medis dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Adityawati Ganggaiswari, manusia di Indonesia relatif banyak terpajan sinar ultraviolet setiap harinya dalam jangka waktu yang lama. Tetapi orang Indonesia termasuk cukup beruntung karena memiliki banyak pigmen atau penyebab kulit berwarna coklat kehitaman. Pigmen pada kulit tersebut berfungsi melindungi tubuh dari pajanan ultraviolet.

Walau begitu, pajanan sinar UV terutama antara pukul 10.00 sampai 16.00 tetap tak dapat diangap sepele. Adityawati berpesan, sangat tidak disarankan untuk berjemur di antara waktu-waktu tersebut, karena UV dapat merusak kulit dan memicu timbulnya kanker.

"Sinar UV merupakan salah satu di antara beberapa faktor risiko lain yang dapat memicu timbulnya kanker seperti merokok, obesitas, alkohol dan infeksi penyakit," ujarnya di Jakarta, Selasa (2/2/2011).

Di antara berbagai jenis kanker di Indonesia, saat ini kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang terus menunjukkan angka kejadian yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Di negara maju, kanker kulit melanoma adalah jenis yang lebih sering menyerang para wanita muda berusia 26 hingga 29 tahun.  Banyak dari kerusakan kulit yang terkait dengan  matahari yang menyerang wanita muda ini terjadi di saat usia belasan tahun.

Di Indonesia, prevalensi kanker kulit memang relatif masih rendah dibanding jenis kanker lainnya seperti kanker serviks, paru-paru atau kanker payudara. Data penelitian GLOBOCAN 2008 yang dipublikasi Desember 2010 lalu misalnya menunjukkan, estimasi angka kasus kanker kulit masih dibawah 5.000. 

Yayasan Kanker Indonesia, kata Adtyawati, mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan sadar akan ancaman pajanan ultraviolet. Hal ini penting sebagai upaya pencegahan dan meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker kulit.

"Masyarakat dapat menghindari pajanan UV dengan bersikap cerdas dan akrab, yaitu antara lain dengan menggunakan topi, payung, tabir surya dan pakaian penutup lengan. Hal ini sangat berarti bagi pencegahan dan kehidupan di masa-masa mendatang, " ujarnya.

Hari kanker sedunia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com