Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA Sangkal Penelitian BPOM

Kompas.com - 04/02/2011, 16:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyangkal penelitian yang dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Penelitian BPOM dinilai membuat keresahan di tengah masyarakat.

Dalam siaran pers Jumat (4/2/2011) di Jakarta, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait memastikan, penelitian Institut Pertanian Bogor lebih kredibel karena atas permintaan dan dibiayai oleh Menteri Kesehatan. "Laporan hasil penelitian IPB yang diminta dan diberitahukan ke Menkes itu justru dibantah secara akademis oleh BPOM dengan sampel mereka yang berbeda dengan IPB," keluh Arist kepada para wartawan.

Ia mengungkapkan, penelitian BPOM menggunakan sampel produk susu formula tahun 2008. Institusi yang berkantor di Jalan Percetakan Negara 23, Jakarta Pusat itu menemukan tidak ada bakteri Enterobacter sakazakii.

Padahal, penelitian IPB itu menggunakan susu formula tahun 2003 hingga 2006 sebagai sampel. Ketika diumumkan awal 2008, Sri Estuningsih, sang peneliti menemukan susu-susu formula yang beredar di masyarakat telah tercemar Enterobacter sakazakii yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan radang otak.

"Harusnya dibantah dengan penelitian dengan sampel yang sama dengan IPB (2003-2006), bukan dengan sampel tahun 2008 yang berbeda," ucap Arist.

Adapun penggugat, David Tobing, yakin IPB tidak akan mengurangi atau menambahkan hasil penelitian. Tapi, ia berharap mereka segera umumkan karena Putusan MA sudah jelas, merek-merek susu formula berbakteri harus diumumkan secara luas dan transparan kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com