Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap Tahun, 4.100 Anak Terjangkit Kanker

Kompas.com - 14/02/2011, 09:28 WIB

Jakarta, Kompas - Setiap tahun diperkirakan ada 4.100 kasus baru kanker pada anak di Indonesia. Kondisi lingkungan yang buruk serta konsumsi makanan kurang sehat menjadi salah satu penyebabnya.

Data itu dirilis Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) pada peringatan Hari Kanker Anak Sedunia tahun 2011, Minggu (13/2) di Jakarta. ”Kanker pada anak tercatat sekitar 2-4 persen dari seluruh angka kejadian kanker pada manusia,” ungkap Ketua YOAI Rahmi Adi Putra Tahir.

Secara terpisah, dokter Anky Tri Rini Kusumaning Edhy, Kepala Bagian di Unit Onkologi Anak RS Dharmais, mengatakan, kasus kanker pada anak paling banyak adalah leukimia (kanker darah) dan retinoblastoma (kanker mata). ”Kebanyakan pasien datang ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut,” kata Anky.

Data YOAI, meski lebih sedikit dibandingkan dengan kejadian kanker pada orang dewasa, kejadian kanker pada anak saat ini cenderung meningkat dibandingkan dengan dua dasawarsa lalu. Di Indonesia sedikitnya ada 150.000 anak terkena kanker dari berbagai jenis.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun penderita kanker di dunia bertambah 6,25 juta orang. Empat persennya (250.000 penderita) adalah anak-anak. Sekitar 10 persen kematian pada anak disebabkan kanker.

YOAI adalah yayasan yang didirikan untuk membantu membiayai pengobatan pasien kanker. Besarnya biaya pengobatan dan perawatan pasien kanker sering kali membuat keluarga pasien jatuh miskin, apalagi penderita yang sudah miskin.

Hari Kanker Anak Sedunia diperingati serentak oleh 81 negara anggota ICCCPO (Konfedersi Internasional Organisasi Orangtua dari Anak penderita Kanker) setiap 15 Februari. Acara Hari Kanker Anak Sedunia ini dihadiri Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar.

Endang mengatakan, kanker tantangan besar negara berkembang seperti Indonesia. Kondisi lingkungan buruk, antara lain karena polusi, salah satu faktor pemicunya. Selain itu, mengonsumsi makanan berpengawet dan mengandung zat warna juga memicu kanker. (IND)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com